Majelis Nasional Korea Selatan ke-21 telah secara resmi dimulai pada hari Kamis (16/07/20) dengan upacara pembukaan.
Dalam upacara pembukaan tersebut, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan Majelis Nasional ke-21 harus membuang sikap politik bermusuhan dan bertentangan, lalu membuka era politik yang berkolaborasi.
Presiden Moon dalam pidatonya tersebut menegaskan bahwa kolaborasi politik sangat dibutuhkan dalam krisis dan perubahan global saat ini.
Moon juga menunjukkan bahwa kesadaran politik rakyat Korea Selatan semakin tinggi, tetapi dunia politik yang sebenarnya tidak dapat menyesuaikan, sehingga hasil penilaian rakyat terhadap Majelis Nasional ke-20 sangatlah rendah.
Moon menambahkan kegagalan terbesar bagi Majelis Nasional ke-20 adalah kegagalan dalam kolaborasi politik dan hal itu merupakan tanggung jawab semua pejabat, termasuk Moon.
Selanjutnya, Moon meminta para anggota parlemen untuk bekerja sama tanpa membeda-bedakan partai agar dapat memenuhi harapan rakyat, bersaing dengan politik dan kebijakan, dan memimpin persatuan rakyat.
Moon berulang kali meminta anggota parlemen berkolaborasi dalam melaksanakan inisiatif "New Deal Gaya Korea" dan kebijakan real estat. Moon menegaskan legislasi utama untuk kehidupan masyarakat saat ini adalah kebijakan real estat, sehingga pemerintah Korea Selatan akan mencari semua langkah yang diperlukan untuk menahan spekulasi dan menstabilkan harga rumah.
Mengenai hubungan antar-Korea, Moon mengatakan diperlukan ratifikasi parlemen terhadap kesepakatan antar-Korea dan menegaskan bahwa langkah untuk mewujudkan perdamaian tidak boleh dihentikan. Moon menekankan dialog akan menjadi kekuatan untuk meningkatkan kepercayaan antar-Korea.
Terakhir, Moon berjanji dirinya tidak akan membatasi pola pembicaraan dan memvariasikan cara untuk berkomunikasi dengan parlemen sehingga partai berkuasa dan oposisi beserta pemerintah, akan bertemu secara rutin untuk membahas dan melaksanakan urusan negara.