Pemerintah Korea Selatan mulai hari Rabu (19/08/20) hanya akan mengizinkan ibadah online di gereja di wilayah metropolitan Seoul dan juga melarang seluruh pertemuan dan kegiatan keagamaan.

Perdana Menteri Korea Selatan, Jeong Sye-kyun pada hari Selasa (18/08/20) mengumumkan lewat wacana untuk rakyat di kantor pemerintah di Seoul bahwa protokol pencegahan COVID-19 akan diperketat seiring dengan merebaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini di wilayah metropolitan Seoul.

Jeong menambahkan bahwa kebijakan tersebut diambil untuk segera mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih lanjut di wilayah metropolitan Seoul.

Berdasarkan keputusan tersebut, perkumpulan, kegiatan dan pertemuan lebih dari 50 orang di dalam ruangan dan lebih dari 100 orang di luar ruangan akan dilarang dan juga operasi fasilitas yang berisiko tinggi termasuk kelab, karaoke, restoran buffet, warnet dan sebagainya akan dihentikan untuk sementara waktu.

Dia juga meminta pengertian dari masyarakat terkait keputusan yang diambil kali ini karena situasi di wilayah metropolitan Seoul cukup memprihatinkan.