Institut Pengembangan Nasional Korea (Korea Development Institute, KDI) memperkirakan bawah rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun ini akan mencapai -1,1 persen, turun 1,3 persen poin dibandingkan prediksi pada Mei lalu yang berada di angka 0,2 persen.
KDI menjelaskan bahwa gelombang kedua COVID-19 pada semester kedua tahun ini menjadi lebih parah, sehingga kemungkinan besar rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini akan berada di bawah perkiraan awalnya.
Selain itu, konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China juga berpengaruh negatif pada Korea Selatan yang memiliki ketergantungan tinggi ekspor terhadap dua negara.
Konsumsi swasta akan tercatat -4,6 persen dan ekspor Korea Selatan juga diperkirakan -4,2 persen. Prediksi dua indeks tersebut pada tahun depan juga masing-masing hanya mencapai 2,7 persen dan 3,4 persen.
KDI menyatakan bahwa pemerintah harus mengutamakan pencegahan COVID-19 dan juga meningkatkan efektivitas stimulus yang dikeluarkan dengan melindungi kalangan lemah yang mengalami kesulitan akibat COVID-19.
Sejalan dengan revisi KDI mengenai prediksi pertumbuhan Korea Selatan ke angka minus, kini hanya pemerintah Korea Selatan yang tetap menjaga prediksi pertumbuhan positif.