Perubahan besar diharapkan akan terjadi dalam masalah keamanan utama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) berdasarkan hasil pemilihan presiden AS, antara lain pembagian biaya pertahanan dan transfer hak kontrol masa operasi perang (OPCON).
Pada tahun lalu, Seoul dan Washington sepakat untuk sementara waktu menaikkan biaya pertahanan pasukan Amerika di Korea Selatan tahun ini sebanyak 13 persen dari tahun lalu, namun perundingan kian tertunda akibat penolakan dari Presiden Trump.
Jika Trump kembali terpilih, dia kemungkinan akan kembali mendesak kenaikan biaya pertahanan yang besar. Meskipun Biden juga tampaknya akan meminta kenaikan, namun dia diharapkan untuk mencoba menyelesaikan isu tersebut dengan cepat tanpa merugikan aliansi.
Trump juga kemungkinan besar akan menghubungkan negosiasi biaya pertahanan dengan pengurangan pasukan Amerika di Korea Selatan, seperti pengurangan pasukan di Jerman.
Sebaliknya jika Biden terpilih, pengurangan pasukan Amerika di Korea Selatan yang merupakan simbol aliansi antara kedua negara tampaknya hampir tidak mungkin terwujud.
Proses transfer OPCON yang didorong dengan cepat oleh pemerintah Korea Selatan juga diperkirakan akan memakan waktu lebih lama daripada pemerintahan Trump, karena Biden mungkin akan meminta verifikasi yang rinci, mulai dari pembicaraan kondisi OPCON.