Sebuah hasil penelitian terbaru mengindikasikan bahwa sebanyak 18% kaum muda di Korea Selatan berisiko tinggi kecanduan internet dan ponsel pintar. 

Kementerian Kesetaraan dan Gender dan keluarga Korea Selatan pada hari Minggu (23/05) merilis hasil survei penggunaan internet dan ponsel pintar yang dilakukan terhadap sekitar 1,29 juta pelajar di dalam negeri, termasuk siswa-siswi kelas 4 SD, serta kelas 7 dan kelas 10 sekolah menengah di Korea Selatan.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sejumlah 229.000 pelajar, yakni 18 persen dari total jumlah responden, ditemukan berada dalam bahaya ketergantungan yang berlebihan pada internet atau ponsel pintar.
 
Dari antara mereka yang diyakini sangat bergantung pada internet atau telepon pintar, 40 persennya adalah pelajar kelas 7.
 
Bahkan, persentase siswa-siswi sekolah dasar yang berisiko tinggi kecanduan internet dan ponsel pintar pun akhir-akhir ini melonjak tajam.
 
Jumlah pelajar di Korea Selatan yang sangat bergantung pada ponsel pintar mengalami penurunan, sedangkan jumlah pelajar yang berisiko kecanduan internet meningkat akibat proses pembelajaran secara daring yang dilakukan dari rumah selama pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. 
 
Kementerian Kesetaraan dan Gender dan Keluarga Korea Selatan akan memberikan penyuluhan perorangan, maupun dukungan perawatan di rumah sakit, jika pemeriksaan menyatakan hal tersebut menyebabkan penyakit, serta meningkatkan upaya edukasi bagi para orang tua agar dapat memberikan bimbingan kepada anak-anaknya di rumah.