Jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan tercatat sebanyak 600 kasus pada hari Kamis (24/06).
Jumlah kasus di wilayah Kota Seoul, Provinsi Gyeonggido, dan Kota Incheon mencapai 78 persen dari jumlah keseluruhan kasus di dalam negeri.
Kota Seoul mencatat jumlah terbanyak dengan 251 kasus dan tren penyebarannya terjadi melalui kontak pribadi, bukan penularan massal.
Kasus baru yang berasal dari luar negeri tercatat sebanyak 34 kasus pada hari Kamis (24/05), setelah sebelumnya tercatat 40-an kasus selama 4 hari berturut-turut.
Hingga hari Kamis (24/06) dini hari, jumlah penerima vaksin dosis pertama di Korea Selatan telah melebihi sebanyak 15,15 juta orang, atau 29,5 persen dari populasi Korea Selatan.
Sementara itu, pemerintah telah melakukan pendaftaran ulang bagi 200.000 orang yang belum menerima suntikan vaksin AstraZeneca akibat kekurangan dosis vaksin walaupun sebelumnya telah mendaftarkan diri.
Mulai kuartal ketiga tahun ini, vaksin Pfizer dan Moderna akan didatangkan ke Korea Selatan sehingga mereka yang melakukan pendaftaran ulang akan divaksinasi dengan vaksin Pfizer.
Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan memutuskan untuk melakukan vaksinasi bagi para pelajar yang akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, selain bagi para siswa-siswi SMA kelas 3.
Keputusan itu diambil untuk menjamin pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi yang stabil. Dengan itu, pelajar SMA kelas 3 akan menerima vaksin mulai minggu ketiga bulan Juli, sementara pelajar lain yang akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi akan mendapat suntikan vaksin mulai bulan Agustus. Vaksin yang akan digunakan adalah vaksin buatan Pfizer.
Dengan demikian, jadwal vaksinasi untuk semester pertama hampir berakhir, oleh karena itu pemerintah memperkirakan vaksinasi dengan dosis sisa untuk warga biasa akan dilakukan setelah pertengahan bulan depan.