Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Perseteruan Legalisasi Tato di Korea Selatan

Write: 2021-07-05 15:11:22

Thumbnail : YONHAP News

Kim Do-yoon, seorang seniman tato kelas dunia yang telah berkarir selama 15 tahun, mampu menghidupkan tato hewan peliharaan, foto keluarga, dan krayon di kulit para kliennya.
 
Selebriti terkenal dunia, seperti Brad Pitt dan Steven Yeun, juga merupakan klien Kim.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah kebersihan. Oleh karena itu, Kim membuat pedoman kerja sama dengan pihak rumah sakit terkait sterilisasi. 
 
Seorang pelanggan mengatakan, “Saya harus membuat tato ketika saya pergi ke Korea Selatan, maka saya mencari ahli tato yang dapat membuat saya merasa nyaman.”

Keahlian para seniman tato Korea Selatan dianggap salah satu yang terbaik di dunia, tetapi sayangnya mereka sering kali dipandang sebagai penjahat di negaranya sendiri.

Kim mengatakan, "Sejak saat tiba di Bandara Internasional Incheon, setelah sebelumnya mendapat sambutan hangat di luar negeri sebagai seorang seniman, kami mengkhawatirkan pemeriksaan akan dilakukan pada peralatan pembuat tato dalam tas kami."

Keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan yang dibuat 29 tahun lalu menyatakan tato sebagai 'praktik medis yang hanya bisa dilakukan oleh dokter'.

Berdasarkan putusan tersebut, Kim kini tengah diadili dengan tuduhan melanggar Hukum Kedokteran, setelah adanya laporan dari pihak ketiga.

Kim menambahkan, "Jika saya diputuskan tidak bersalah, saya kira seniman tato akan bisa bekerja di lingkungan yang sedikit lebih baik sebagai pekerja budaya dan seni, dan para klien juga bisa mendapatkan tato di lingkungan yang lebih bersih dan terkendali."

Namun, kalangan medis Korea Selatan berpendapat bahwa pembuatan tato dengan menggunakan jarum adalah praktik medis dan terdapat risiko efek samping. 

Partai-partai politik Korea Selatan juga telah secara aktif melakukan diskusi terkait, termasuk membuat rancangan undang-undang (RUU) untuk melegalkan tato, namun RUU tersebut gagal diajukan ke parlemen akibat adanya protes dari kalangan medis.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >