Pendapatan rumah tangga Korea Selatan untuk kuartal kedua tahun 2021 tercatat sebesar 4.287.000 won, turun 0,7 persen dibandingkan setahun lalu.
Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik Korea tentang tren ekonomi rumah tangga untuk kuartal kedua tahun 2021, pendapatan riil rumah tangga meningkat, namun jumlah pendapatan diluar dana bantuan bencana darurat turun sebanyak 28,6 persen.
Terutama, sejumlah 20 persen rumah tangga berpenghasilan rendah mengalami penurunan rata-rata pendapatan bulanan sebanyak 6,3 persen.
Sementara itu, 20 persen rumah tangga berpenghasilan tinggi mengalami peningkatan sebanyak 1,4 persen.
Badan Pusat Statistik menerangkan, bagi 20 persen rumah tangga berpenghasilan rendah, rasio dana bantuan bencana dari total pendapatan tercatat tinggi, sehingga penurunan pendapatan lebih jelas terlihat.
Sementara di kategori rumah tangga berpenghasilan 20 persen tertinggi, jumlah pendapatan, tidak termasuk dana bantuan bencana, juga menurun, namun penghasilan dari aset yang dimiliki naik sebesar 127,7 persen.
Dengan demikian, selisih pendapatan antara rumah tangga di kalangan berpenghasilan 20 persen terendah dan 20 persen teratas semakin curam dibandingkan setahun lalu.
Sementara itu, pengeluaran rumah tangga tercatat 2.475.000 won, naik 3,8 persen dibandingkan setahun lalu. Pengeluaran untuk biaya pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan tercatat naik.
Secara khusus, pengeluaran biaya pendidikan naik drastis sebesar 31,1 persen dikarenakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang kembali aktif, berbeda dengan kondisi setahun lalu saat kegiatan serupa terhenti akibat COVID-19.
Dilaporkan bahwa jumlah pengeluaran naik dan pendapatan turun, sehingga jumlah surplus rumah tangga Korea Selatan tercatat sebesar 979.000 won, turun 13,7 persen dibandingkan setahun lalu.
Ditambahkan bahwa hasil statistik tersebut sebelum pandemi COVID-19 gelombang ke-4, maka kondisi setelah pemberlakuan aturan jaga jarak sosial yang diperketat diperkirakan akan mempengaruhi hasil statistik di kuartal berikut.