Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Presiden Moon Berpidato di KTT COP26

Write: 2021-11-02 10:53:15

Thumbnail : YONHAP News

Presiden Moon Jae-in, yang tampil sebagai pembicara ke-17, pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 memulai pidatonya dengan membuat tiga janji dan sebuah proposal. 

Pertama-tama, dia memperkenalkan target penurunan emisi gas rumah kaca yang ditetapkan oleh Korea Selatan pada bulan lalu kepada para pemimpin negara yang hadir.

Korea Selatan akan menurunkan jumlah emisi gas rumah kaca sebesar 40 persen dibandingkan tahun 2018 lalu sampai tahun 2030 mendatang.

Presiden Moon mengatakan bahwa angka tersebut naik sebesar 14 persen daripada target sebelumnya, dan hal itu menjadi tugas yang sangat menantang karena Korea Selatan harus menurunkan emisi gas rumah kaca secara tajam dalam waktu yang sangat singkat.

Dia juga menjelaskan pentingnya penurunan emisi gas rumah kaca melalui restorasi hutan, dan menyatakan akan menurunkan emisi gas rumah kaca di Semenanjung Korea melalui kerja sama kehutanan antara dua Korea. 

Presiden Moon mengatakan bahwa pohon adalah penyerap emisi gas rumah kaca yang hidup, serta dapat mencegah desertifikasi dan mempromosikan perdamaian di wilayah perbatasan.

Di samping itu, Presiden Moon berjanji akan membongkar semua PLTU batu bara sampai tahun 2050 mendatang dalam rangka berpartisipasi untuk upaya penghapusan penggunaan batu bara secara global. 

Ditambahkannya pula, netralitas karbon akan sulit dicapai hanya dengan upaya pemerintah dan perusahaan saja, sehingga dia mengusulkan agar KTT Iklim Pemuda diadakan secara teratur.

Presiden Moon mengatakan bahwa apabila generasi masa depan dan generasi yang lebih tua bersama-sama mencari solusi untuk menghadapi krisis iklim, maka langkah manusia menuju dunia yang berkelanjutan akan semakin dipercepat.

Sementara itu, konferensi kali ini dihadiri oleh dua orang tokoh Korea Utara, termasuk Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, Choi Il. 

Presiden Moon menekankan bahwa Korea Selatan telah berkembang menjadi negara maju dari negara berkembang, dan akan berkontribusi untuk mempersempit celah antara negara maju dan negara berkembang dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >