| Kementerian Unifikasi Korsel Tetap akan Menjaga Prinsip 'Pertukaran Masyarakat Sipil dengan Fleksibel' |
| 2017-05-29 Updated. |
| |
 Kementerian Unifikasi Korea Selatan akan tetap menjaga prinsip, yaitu memeriksa pertukaran masyarakat sipil dengan fleksible namun akan tetap mengambil tindakan keras terhadap provokasi Korea Utara.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Lee Duk-haeng mengatakan dalam pengarahan rutin pada hari Senin (29/5/2017) bahwa Kementerian Unifikasi dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengutuk keras peluncuran rudal Korut dan akan mengambil tindakan yang keras terhadap provokasi Korut.
Namun demikian, menurut Lee kontak dengan Korea Utara juga tetap penting, sehingga jika berbagai syarat terkait isu nuklir Korut dapat diperbaiki, maka kontak dengan rezim Pyongyang termasuk pembukaan kembali pariwisata Gunung Geumgangsan di Korut akan diperiksa kembali.
Dia juga mengatakan bahwa isu para nelayan Korea Utara yang diselamatkan oleh polisi maritim Korea Selatan di Laut Timur Korea Selatan pada hari Sabtu (27/5/2017), akan menjadi peluang baik untuk membuka kembali saluran dialog antar Korea.
Ditegaskannya, saluran dialog antar Korea semestinya selalu dibuka, untuk itu pemerintah Seoul akan tetap berusaha untuk membuka kembali saluran dialog kedua negara.
Sebelumnya Kementerian Keamanan Publik mengumumkan pada hari Sabtu (27/5/2017) bahwa 2 kapal dan 6 nelayan Korut diselamatkan di Laut Timur.
Keenam nelayan tersebut direncanakan akan dikembalikan ke Korea Utara sesuai dengan keinginan mereka setelah diperiksa oleh otoritas terkait.
|
|
Nuklir Korut
Daftar