ⓒ YONHAP News

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengunjungi Singapura dan Papua Nugini pada minggu lalu untuk menghadiri rangkaian KTT multinasional antara ASEAN dan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC. KTT antara ASEAN dan Korea Selatan menjadi peluang besar Korea Selatan untuk menerangkan dan mendorong ‘kebijakan baru ke arah selatan’. 

Korea Selatan meningkatkan poros ekonomi timur-barat selama beberapa dekade. Namun saat ini mereka tengah berupaya untuk mengubah fokus ekonominya ke ASEAN dan India yang berada di arah selatan dan tenggara Semenanjung Korea. Perang dagang AS dan China yang semakin panas berdampak serius pada Korea Selatan dan konflik diplomatik antara Korea dan Jepang atas isu sejarah juga merupakan batu sandungan dalam kerja sama ekonomi. Dalam situasi ini, India dan ASEAN muncul dengan potensi pertumbuhan besar sebagai pasar baru yang harus dituju Korea Selatan. Kebijakan baru dari Korea Selatan telah membuat kemajuan pesat sejak pertama kali diumumkan pada bulan November tahun lalu. 

Presiden Moon telah mengunjungi 4 dari 10 negara anggota ASEAN setidaknya sekali selama setahun lalu. Dia berencana akan mengunjungi enam negara lainnya pada tahun depan. Industri manufaktur andalan Korea Selatan seperti baja, petrokimia dan energi juga telah mengamankan basisnya di Indonesia, Vietnam dan India. Di tengah melambatnya industri otomotif global, pembuat mobil Korea Selatan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan yang besar di India. Kebijakan baru tersebut tampak membuat hasil nyata sejak secara resmi dikeluarkan satu tahun lalu. Proposal kebijakan muncul sebagai rencana yang berpotensi besar, namun lebih penting bagi Korea Selatan untuk melaksanakan kebijkan dengan cara konsiten dan membangun kepercayaan dengan ASEAN dan India.