Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Vaksinasi kanker serviks

2016-03-10

Vaksinasi kanker serviks
Kanker serviks merupakan penyakit penyebab kematian terbanyak nomor dua di negara berkembang, setelah kanker payudara. Penyakit ini muncul akibat infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Untuk menghindari penyakit ini adalah dengan melakukan vaksin selain menghindari faktor-faktor pemicunya.

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Pada usia berapa pun, semua wanita dapat menderita kanker serviks. Namun, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif atau produktif, antara usia 30-45 tahun.

Setiap tahun sekitar 500.000 perempuan didiagnosis menderita kanker rahim dan lebih dari 250.000 meninggal dunia karena penyakit ini.

Kanker ini 99,7% disebabkan oleh HPV yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini dapat menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya namun beberapa akan menetap.

Vaksinasi dianggap cara yang paling efektif untuk mencegah inkubasi virus di dalam tubuh manusia. Dalam tubuh, vaksinasi yang diberikan melalui suntikan ini akan membentuk sistem kekebalan tubuh dan pertahanan terhadap masuknya virus HPV ke dalam leher rahim, apalagi tumbuh dan membesar di dalam tubuh.

Vaksin ini kemungkinan bekerja lebih efektif jika diberi kepada kaum wanita sebelum terinfeksi. Rata-rata kaum wanita terinfeksi saat berusia antara belasan tahun dan awal dua puluhan.

Imunisasi HPV akan diberikan melalui suntikan sebanyak tiga kali berturut-turut di bagian lengan setiap dua bulan sekali dan dilakukan pengulangan satu kali lagi pada sepuluh tahun kemudian. Kemudahan dalam hal pemberian vaksin dan tingginya angka keberhasilan menjadi keunggulan pencegahan metode ini.

Vaksin HPV dapat bekerja secara efektif di dalam tubuh perempuan di semua umur, namun dengan catatan perempuan tersebut belum pernah terekspos atau terinfeksi oleh HPV.

Efek samping minimal dan paling sering adalah pegal 1-2 hari atau nyeri, kemerahan atau bengkak di daerah sekitar suntikan. Selain itu kadang-kadang demam ringan dan sakit kepala.

Akan tetapi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >