Buckwheat atau memil sangat banyak tumbuh di daerah Pyeongchang, Provinsi Gangwon di bagian timur tengah Semenanjung Korea. Oleh karena itu, penduduk daerah itu gemar menyantap makanan hasil olahan biji Buckwheat ini. Saat mengadakan pesta, mereka selalu menyediakan agar-agar dari Buckwheat yang disebut “Memilmuk”. Dan tanpa adanya Memiljeon, martabak ala Korea berbahan Buckwheat pada sesajen selamatan, penduduk daerah itu akan menganggap selamatan itu tidak bermakna.
Setelah masyarakat Korea mengalami perkembangan industri dan teknologi ditambah membaiknya keadaan ekonomi, mereka pun memvariasikan makanan kesukaan mereka, khususnya Memiljeon. Mereka menambahkan kimchi, daging, dan sohun di atas Memiljeon kemudian menggulungnya hingga berbentuk lonjong. Makanan ini disebut sebagai Memiljeonbyeong atau Memilchongdae. Nama memilchongdae disematkan karena makanan itu mirip dengan badan pistol. Buckwheat yang menjadi bahan utama untuk Memiljeonbyeong juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh orang yang memakannya. Sebenarnya, rasa Buckwheat sendiri tidak begitu enak, tetapi setelah dimasak bersama berbagai bahan lain, barulah terasa kelezatannya. Namun demikian, Buckwheat menarik perhatian orang karena khasiat yang dimilikinya. Buckwheat diketahui mengandung banyak serat sehingga dapat melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Zat Rutin yang dikandung Buckwheat dapat meningkat daya tahan pada dinding pembuluh darah, sehingga bermanfaat bagi penderita penyakit tekanan darah tinggi dan Aterosklerosis. Oleh sebab itu, mereka yang menderita penyakit tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi Buckwheat dalam bentuk teh.

Bahan-bahan
1 gelas tepung Buckwheat
300g Kimchi
1/2 buah bawang bombai
20g sohun Korea
2 sdm daun bawang dipotong halus
setengah gelas air
sedikit garam
minyak goreng secukupnya
* Bumbu
2 sdm minyak wijen
1 sdm bubuk cabai merah
1 sdt gula pasir
1 sdt biji wijen
1 sdm kecap asin