© Getty Images Bank

KTT Korea Utara-AS yang ke-2 akan dilaksanakan di Hanoi, Vietnam pada minggu depan, tepatnya tanggal 27 dan 28 Februari. Korea Utara dan AS saat ini tengah sibuk mempersiapkannya. Delegasi Korea Utara telah mengunjungi Hanoi untuk mempersiapkan protokoler dan urusan lainnya, termasuk keperluan akomodasi.

Korea Utara dan AS melakukan negosiasi urusan protokoler dan pokok pembicaraan KTT secara serentak di Hanoi pada minggu ini. Menurut perkiraan, Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS Alex Wong dan Wakil Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea Utara Pak Chol sedang mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan negosiasi tingkat kerja antara Stephen Biegun dan Kim Hyok-chol. Sementara itu, rencana perjalanan Kim Jong-un pun mulai tampak melalui kegiatan Kim Chang-sun di Hanoi minggu ini.

Menurut berita yang dirilis baru-baru ini, hampir dapat dipastikan Kim Jong-un akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam. Bagi Korea Utara, kunjungan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama pemimpin Korea Utara ke negara asing. Kim Jong-un sudah beberapa kali melakukan perjalanan ke China, tetapi itu bukan kunjungan kenegaraan. Saya membayangkan Korea Utara berharap untuk menggunakan kesempatan ini untuk menyoroti kegiatan diplomatik Kim sebagai pemimpin normal negara normal. Kim dapat terbang langsung ke Vietnam dengan pesawat negara, Chammae-1. Tetapi, sebagian pihak memperkirakan, memperhatikan perjalanan Kim Chang-sun sebelum sampai di Hanoi, Kim dapat menggunakan kereta api ke Vietnam karena provinsi Lang Son di Vietnam berbatasan dengan China.

Pada KTT ke-2 nanti, Korea Utara dan AS harus mampu mewujudkan empat hal yang telah disepakati dalam KTT pertama di Singapura tahun lalu, yakni membentuk hubungan Korea Utara dan AS yang baru, menempatkan sistem perdamaian di Semenanjung Korea, mewujudkan denuklirisasi yang sempurna, dan membangun kepercayaan. Kedua pihak harus menyempitkan perselisihan pendapat mereka sebelum KTT bilateral dimulai. Kim dan Trump berada di persimpangan kritis dalam perjalanan menuju denuklirisasi lengkap. Keberhasilan perundingan bergantung pada negosiasi tingkat kerja yang sedang berlangsung antara kedua negara menjelang pertemuan puncak mereka.