Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Park Bum-hoon

#Citra Musik Korea l 2013-04-03

Citra Musik Korea

Park Bum-hoon

Negara-negara tetangga Korea Selatan, yakni Cina dan Jepang telah saling mempengaruhi dan mempunyai ragam budaya sama selama berabad-abad. Namun, mereka masing-masing mempertahankan dan mengembangkan budaya khasnya sesuai dengan lingkungan alam dan sifat-sifat bangsanya. Hal itu ternyata juga serupa dalam bidang musik. Walaupun musik mereka dimainkan dengan alat musik yang dinilai hampir mirip satu sama lain, irama dan rasanya sangat berbeda. Pada awal tahun 1990-an, ada upaya untuk menggabungkan musik dari ketiga negara itu. Orkes Bangsa Asia dari Korea, Cina, dan Jepang dibentuk. Pada upacara pendirian resminya pada bulan September 1993, Orkes Nasional Cina, Kelompok Musik Jepang, dan Orkes Gugak Seoul mengadakan pementasan pertama di Seoul. Kemudian, Orkes Bangsa Asia itu aktif melakukan aktivitasnya di tiga negara selama 10 tahun. Dalam kegiatan orkes yang aktif itu, seorang musisi dari Korea bernama Park Bum-hoon memainkan peranan penting.
Park Bum-hoon lahir di Yangpyeong, Provinsi Gyeonggi pada tahun 1948. Dia tertarik pada musik sejak kecil dan memainkan terompet di band sekolah menengah pertama. Dia sempat menonton permainan dari sebuah kelompok seni pertunjukan keliling yang dipimpin oleh seorang penghibur populer, Nam Un-ryong. Penghibur populer itu merekomendasi Park Bum-hoon untuk belajar di Sekolah Tinggi Seni Gugak Seoul dan memulai karir musik tradisional. Pada waktu itu di sekolah tersebut, musisi-musisi legendaris mengajar siswa-siswi. Dia mempelajari suling Korea Piri dari Ji Young-hee yang merupakan pakar musik perdukunan Gyeonggi. Selain itu, dia mahir dalam penggubahan musik dari Lee Byung-woo dan mempelajari musik Barat dari Kim Dong-jin. Pada tahun terakhir di SMA, Park Bum-hoon ditugaskan untuk mengurus musik bagi kelompok kesenian rakyat yang dikirim ke Olimpiade Meksiko tahun 1968. Pengalamannya pada usia muda di panggung dunia itu mempengaruhi aktivitas musiknya pada masa depan. Selama studi di perguruan tinggi, dia mengambil jurusan musik Barat, bukan musik tradisional Korea. Kemudian, dia pergi ke Jepang untuk belajar. Di sana, dia terkesan setelah menyaksikan permainan instrumen rakyat Jepang yang digabung dengan instrumen Barat. Pengalamannya di Jepang itu memungkinkan dia menghasilkan pendirian Orkes Bangsa Asia.
Park Bum-hoon tampaknya tidak pernah diam dalam kehidupannya. Dia tertarik pada musik Buddha setelah mendengar lagu Buddha gaya Barat di kuil. Minatnya dalam musik Buddha membawanya untuk mendapatkan gelar doktor filsafat dari Universitas Dongguk dengan tesis tentang musik Buddha dan memungkinkan musik Buddha diakui sebagai bagian dari musik tradisional Korea. Dia juga ditugaskan untuk menangani musik untuk upacara pembukaan Asian Games 1986 dan Olimpiade 1988 di Seoul. Bahkan dalam kesibukan kegiatannya itu, dia berhasil memprakarsai sebuah genre baru yang disebut Madangnori, yaitu sebuah bentuk musikal rakyat kuno yang populer. Dia juga mendirikan sebuah orkes musik tradisional swasta pertama yang bernama Orkes Gugak Chungang dan berperanan penting untuk mendirikan Orkes Gugak Nasional. Dia juga menjabat sebagai rektor Universitas Chungang di Seoul dan sampai beberapa saat lalu, dia menjadi sekretaris senior di bidang pendidikan dan kebudayaan di istana presiden Cheongwadae. Sekarang, dia kembali menjadi konduktor dan melanjutkan karir musiknya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >