Pada 23 Nopember lalu, sebanyak 227 pendatang Korea Utara diseluruh pelosok Korea Selatan berpartisipasi dalam kontes di kantor pemda propinsi Gyeonggi itu, dan ada 288 karya bersaing di 3 bagian, esei tentang pengalaman mereka sendiri, puisi dan lukisan seni.
30 karya penerima hadiah sebagian besar menceritakan pengalaman sulit proses pelarian dari Korea Utara, nostalgia atas kampung halaman mereka di Korea Utara dan keluarga , dan berbagai episode yang mereka alami selama menempatkan diri di Korea Selatan. Karya esei, berjudul “putaran jalan untuk memilih kehidupan lain” menerima hadiah pertama dalam kategori esei. Dalam karya itu, pengarang mendiskripsi cerita sedih selama perjalanan ke Korea Selatan via negara ketiga. Esei itu secara hidup menggambarkan situasi gawat, seperti perasaan seram dan takut jika tertangkap oleh pasukan militer selama melintasi perbatasan ke Laos dan pengalaman terlantar di Myanmar selama perjalanan ke Thailand dengan kapal.