Sebuah upacara khusus diadakan di dermaga satu di pelabuhan Incheon setiap hari Jumat siang sebelum sebuah kapal berangkat menuju ke Korea Utara. Kapal itu memuat sejumlah susu baik bentuk formula bubuk maupun cair yang diperuntukkan bagi anak-anak kekurangan gizi di Korea Utara. Proyek bantuan ini dipimpin oleh “Masyarakat Berbagi Bersama”, kelompok sipil Seoul untuk membantu penduduk Korea Utara.
Ketua kelompok sipil, Mantan Profesor Universitas Yonsei, Jeong Chang-yeong itu mulai terlibat dalam kegiatan dukungan untuk anak-anak Korea Utara setelah pensiun pada Maret 2008. Jeong ingin melakukan sesuatu yang berharga setelah pensiun, dan ia memutuskan untuk membantu anak-anak kelaparan Korea Utara seperti yang direkomendasikan oleh pendeta kristen Han In-cheol yang menjabat sebagai pendeta di Universitas Yonsei.
Menurut kesaksian dari pengungsi, banyak ibu Korea Utara telah memberikan makanan kepada bayinya dengan tepung beras yang dicampur dengan air keran atau air sungai karena mereka tidak menghasilkan susu banyak. Akibatnya, angka kematian bayi cukup tinggi di Korea Utara dan anak-anak banyak menderita kekurangan gizi kronis. Hingga, setiap kali bertemu orang-orang, Jeong Chang-yeong menggarisbawahi bahwa sumbangan mereka yang kecil dapat memberi harapan besar untuk anak-anak Korea Utara, menggunakan istilah, "kebahagiaan dari 10.000 won."