Korea Utara menyatakan keinginan untuk hadir dalam Asian Games 2014 Incheon pada bulan September mendatang melalui Kantor berita Korea Utara (KCNA). Komite Asian Games belum menerima laporan resmi dari Korea Utara mengenai niat kehadirannya, namun pihaknya menyambut hangat hal ini. Hingga sekarang, Dewan Olimpiade Asia, Komite Asian Games, dan pemda kota Incheon terus membujuk Korea Utara untuk dapat hadir. Pemerintah Korea Selatan juga menegaskan bahwa pihaknya mengizinkan kehadiran Korea Utara sesuai dengan peraturan internasional jika Korea Utara meminta hadir di Asian Games 2014 Incheon.

Korea Utara harus memberitahukan jumlah kontingennya kepada Komite Asian Games hingga tanggal 20 Juni mendatang untuk pendataan kehadirannya. Korea Utara sebelumnya juga terus ikut menghadiri acara Asian Games 2002 Busan, Asian Games 2006 Doha, Qatar, dan Asian Games 2010 Guangzhou. Korea Utara menyatakan keinginannya untuk kembali hadir di acara yang diselenggarakan di Korea Selatan setelah absen selama 11 tahun. Jika kehadiran Korea Utara terbukti, 45 negara anggota dari Dewan Olimpiade Asia akan hadir dalam Asian Games 2014 Incheon.

Diperkirakan kehadiran Korea Utara dalam Asian Games Incheon menjadi titik tolak baru dalam hubungan antar Korea yang membeku. Hal tersebut perlu diperhatikan karena Korea Utara mengambil langkah pertama setelah mereka menyatakan akan menghentikan fitnah dan tindakan permusuhan.

Namun, di sisi lain, ada yang beranggapan bahwa tidak boleh meluaskan penafsiran terhadap sikap Korea Utara dengan upaya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menguatkan landasan dukungannya melalui olahraga. Sebagai bukti, akhir-akhir ini, Korea Utara membuka latihan pasukan militer dengan menggunakan pesawat AN-2 anti-radar. Selain itu, Korea Utara tetap menghina pandangan Presiden Park Geun-hye tentang penyatuan, sehingga mereka tetap dianggap bermuka dua.