Mendapati istrinya terbunuh saat dirinya mendapatkan promosi, pengacara Go Dong Ho terus berusaha mencari sang pembunuh walau sebenarnya tak terdapat bukti yang cukup ditemukan untuk menelusuri kasus pembunuhan sang istrinya itu. Hampir putus asa setelah satu tahun mencari sang pembunuh, Go Dong Ho pun memutuskan untuk kembali bekerja sebagai pengacara demi meneruskan hidup. Saat itulah sesuatu yang tak masuk akal terjadi padanya. Go Dong Ho mendapatkan telepon dari sang istri yang masih hidup satu tahun lalu.

Sambil berusaha mempercayai apa yang terjadi pada Hp-nya itu, Go Dong ho pun berusaha memperingatkan sang istri tentang apa yang akan menimpa sang istri di malam itu. Peringatannya berhasil merubah masa depan yang terjadi, tetapi ternyata takdir sang istri memang tak dapat dielakkan lagi. Sang istri masih terbunuh di malam naas itu. Bahkan sekarang kenyataannya berbelok. Sang pembunuh membuat seakan-akan Go Dong ho lah yang melakukan pembunuhan itu. Hal ini membuat situasi Go Dong ho sulit. Apalagi saat kenyataan ini berubah, Go Dong Ho saat itu berada di tengah-tengah kantor polisi. Walau demikian, Go Dong Ho mendapatkan beberapa petunjuk baru yang bisa mengantarkannya kepada sang pembunuh di masa depan ini.

Bergantung pada telepon sang istri di masa lalu ke HPnya itu, Go Dong ho yang masih dikejar-kejar polisi itu pun berusaha menyelidiki kembali perihal kejadian naas satu tahun yang lalu. Dalam penelusurannya, dia pun mendapatkan dirinya berada dalam sebuah konspirasi besar yang melibatkan seorang politisi. Tak hanya itu, sang pembunuh ternyata adalah seorang detektif yang disewa untuk menghilangkan sebuah bukti kasus yang sedang dia tangani pada waktu itu. Sayangnya saat semua terbongkar, sang pembunuh tersebut berhasil menculik anak perempuan Go Dong ho dan mengancam akan membunuhnya jika Go Dong ho tidak memusnahkan semua bukti yang dia punyai.