ⓒ YONHAP News

Mengutip laporan dari panel ahli di Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara pada tanggal 3 Agustus, kantor berita Inggris, Reuters menyebutkan bahwa beberapa negara anggotanya yakin Korea Utara telah mengembangkan perangkat nuklir berukuran mini agar sesuai dengan hulu ledak rudal balistiknya. Berdasarkan laporan tersebut, enam kali uji coba nuklir yang sejauh ini diluncurkan oleh Korea Utara, mungkin dilakukan untuk mendukung pengembangan teknologi hulu ledak nuklir berukuran mini tersebut.

Untuk memasang hulu ledak nuklir pada rudal balistik, bobotnya harus dikurangi menjadi kurang dari satu ton. Miniaturisasi hulu ledak nuklir adalah salah satu elemen utama dalam pengembangan rudal balistik antarbenua atau ICBM, bersama dengan teknologi re-entry yang diperlukan untuk membawa rudal balistik bersenjata nuklir kembali ke dalam atmosfer. Jika suatu negara memiliki hulu ledak nuklir yang cukup kecil dengan sarana pengiriman seperti rudal jarak jauh, maka negara tersebut menjadi negara pemilik senjata nuklir.

Saat ini, diyakini secara umum bahwa Korea Utara semakin mendekati tahap penyelesaian teknologi pembuatan hulu ledak nuklir yang lebih kecil dan ringan. Tetapi ada juga yang berspekulasi bahwa Korea Utara belum berhasil mengembangkan teknologi untuk mencegah hulu ledak terbakar saat masuk kembali ke atmosfer. Mengenai laporan PBB baru-baru ini tentang kemungkinan pengembangan teknologi miniaturisasi hulu ledak nuklir Korea Utara, pemerintah Washington telah melontarkan keprihatinannya atas potensi ancaman ke daratan AS.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan telah mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya telah membuat kemajuan yang cukup besar dalam kemampuan miniaturisasi hulu ledak nuklirnya. Militer Korea Selatan juga dikatakan sedang memantau kegiatan nuklir serta rudal Korea Utara. Sementara otoritas intelijen Korea Selatan dan AS tetap menjaga sistem kerja sama yang erat.