Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

AS Tetapkan China sebagai Manipulator Mata Uang di Tengah Meningkatnya Perang Perdagangan

Write: 2019-08-06 10:47:47

Thumbnail : YONHAP News

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menetapkan China sebagai manipulator mata uang, untuk pertama kalinya dalam 25 tahun sejak tahun 1994.  

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan pada hari Selasa (6/8/19) bahwa pihak berwenang China memiliki kendali yang spesifik dan cukup besar dalam persaingan pasar yang tidak adil, maka mereka memutuskan untuk mengambil langkah tersebut.

Langkah AS untuk menetapkan China sebagai manipulator mata uang, muncul menyusul kritikan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa China menanipulasi mata uangnya terhadap yuan, yang melemah hingga ke level tujuh yuan per dolar AS. 

Presiden Trump mengungkapkan melalui akun twitternya bahwa China memanipulasi mata uangnya untuk merebut pabrik dan tempat kerja AS, bahkan berupaya untuk terus mengambil ratusan miliar dolar Amerika melalui manipulasi mata uang dan praktek perdagangan yang tidak adil. 

Terdapat spekulasi bahwa China tidak secara agresif menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencegah melemahnya yuan dalam menghadapi perang dagang dengan AS yang berkelanjutan, sekaligus menggunakannya sebagai tindak balasan untuk melawan AS. 

Pekan lalu, Presiden Trump menyatakan akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen pada produk impor China senilai 300 miliar dolar Amerika, dan sebagai tanggapannya, China juga mengumumkan penghentian pembelian hasil pertanian AS. 

Di tengah kemungkinan dimulainya perang valuta asing, selain daripada sengketa perdagangan antara AS dan China, harga saham di bursa New York dan Eropa ikut anjlok tajam.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >