Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Morgan Ortagus mengeluarkan pernyataan untuk membantah pernyataan Korea Utara yang mengatakan bahwa AS tidak memberikan usulan apapun dalam pertemuan tingkat kerja antara kedua negara.
Menurut Ortagus, isi dan suasana pertemuan yang berlangsung selama delapan setengah jam yang diumumkan oleh Korea Utara berbeda dengan kenyataannya. AS membawa berbagai ide kreatif, dan melakukan cukup banyak pembahasan dengan delegasi Korea Utara. Ditambahkan pula, usulan baru AS mampu mengembangkan empat pasal yang telah disepakati di KTT pertama antara kedua negara di Singapura, tahun lalu.
Namun, dia tidak mengkritik Korea Utara, dan juga tidak membalas pernyataan Korea Utara yang mengatakan bahwa janji penghentian uji coba nuklir dan rudal balistik antar benua (ICBM) bergantung di tangan AS.
Jubir Ortagus mengatakan bahwa permusuhan antara Korea Utara dan AS selama 70 tahun, sulit untuk dipecahkan dalam satu kali negosiasi. Dia juga menyatakan bahwa pembukaan negosiasi dua pekan kemudian yang diusulkan oleh Swedia telah diterima oleh kedua pihak.
Sementara itu, belakangan ini Presiden AS, Donald Trump pernah mengatakan perlunya mencermati perkembangan hubungan antara Korea Utara dan AS. Oleh sebab itu, banyak pihak yang menaruh perhatian pada pernyataan Trump mengenai hasil pertemuan kali ini.