Berita

Atlet Choi Min-jeong Sumbangkan Medali Emas Ke-3 bagi Korsel dari Cabang Lintasan Pendek 1500 Meter
Medali emas ke-3 bagi Korea Selatan di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 datang dari lintasan pendek 1.500 m putri yang diraih atlet Choi Min-jeong. Pada pertandingan yang berlangsung di Gangneung Ice Arena pada hari Sabtu (17/2/2018), atlet Choi Min-jeong berhasil merebut medali emas dengan waktu 2 menit 24,96 detik.   Perolehan medali emas dalam cabang lintasan pendek 1.500 meter putri ini terjadi setelah 12 tahun berlalu sejak atlet Jin Sun-yoo meraih medali emas dalam Olimpiade Musim Dingin Torino 2006.   Medali perak diraih oleh atlet China, Li Jinyu dan medali perunggu diraih oleh atlet Kanada Kim Boutin.   Atlet putri Korsel lainnya, Kim A Lang yang maju ke babak final bersama Choi Min-jeong menduduki urutan ke-4.    Sementara itu, atlet Seo Yira menambahkan medali perunggu dari cabang lintasan pendek 1.000 meter putra.
2018-02-17

Warta Berita

Yun Sung-bin “Iron Man Diatas Es”
Pada hari Jumat lalu, tepat di hari raya Seolal, atlet skeleton Korea, Yun Sung-bin menghadiahkan medali emas ke-2 bagi Korea. Prestasi ini merupakan yang pertama kalinya di Korea sekaligus di Asia. Yun berhasil mencatat total waktu 3 menit 20,55 detik dari empat balapan dan duduk di peringkat pertama dari 30 atlet. Begitu menang, Yun langsung melakukan sujud kepada para penonton. Sujud ini sudah menjadi tradisi di Korea ketika hari raya. Yun juga mendapatkan julukan “Iron Man Diatas Es” karena helm dari karakter Iron Man yang ia pakai ketika bertanding. Iron Man kabarnya sudah menjadi role model Yun semenjak kecil. Yun mendapatkan banyak dukungan dari pihak Marvel atas prestasinya ini. Selamat ya untuk Yun Seong-bin! (Photo : Yonhap)
2018-02-16

Seputar Olimpiade PyeongChang

Merasakan Pengalaman Olahraga Musim Dingin di Pyeongchang melalui VR
Olahraga musim dingin memang hanya bisa dilihat langsung di stadion atau cuma di TV. Apakah Anda ingin merasakan olahraga itu? Pyeongchang yang menjadi tuan rumah Olimpiade ini menyediakan tempat VR. VR ini dapat dinikmati di Samsung Olympic Showcase yang dibuka di Pyeongchang Olympic Plaza dan Gangneung Olympic Park. Kita dapat mencoba berbagai olahraga seperti skeleton, ski, ski jump, ski alpin, bobsleigh dan lainnya. Dan VR ini dibuat sangat sempurna agar benar-benar terasa angin dan getaran seperti aslinya. Wisatawan juga banyak yang ingin mencoba Winter Ride yang menggunakan Gear Ride. Winter Ride ini tuh program memakai gear VR dan headset kemudian naik ke alat-alat olahraga yang memungkinkan kita mengalami berbagai cabang olahraga musim dingin dengan latar belakang berbeda. Anda dapat juga mencoba Torch Relay Challenge yaitu pengalaman menjadi pembawa obor menggunakan VR dan AR yang dibuka di KT Connected. Dengan mengunakan perangkat VR, nantinya Anda membawa alat berbentuk obor dan berdiri diatas treadmill melintasi pusat kota Gangneung, Pyeongchang dan Istana Gyeongbokgung. Korea merupakan negara dengan teknologi yang canggih dan Olimpiade kali ini Korea benar-benar memanfaatkan kecanggihannya lewat pengalaman VR ini. Kalau Anda mengunjungi Pyeongchang, jangan lupa mampir ke VR Zone! (Photo : Yonhap)
2018-02-16

Seputar Olimpiade PyeongChang

Atlet Skeleton Korsel Yun Sung-bin Meraih Medali Emas Skeleton Pertama di Asia
Atlet skeleton Korea Selatan berusia 24 tahun Yun Sung-bin mempersembahkan medali emas ke-2 bagi rakyat Korea Selatan.   Perolehan medali emas di salah satu cabang seluncur itu merupakan kali pertama di Korea Selatan sekaligus di Asia.   Atlet Yun Sung-bin berhasil mencatat waktu total 3 menit 20,55 detik dari 4 balapan dalam pertandingan final skeleton pria yang diselenggarakan di Pusat Seluncur Olimpiade PyeongChang pada hari Kamis (15/2/2018) dan Jumat (16/2/2018), dan menduduki urutan pertama dari 30 atlet.   Selisih poin Yun dengan atlet asal Rusia Nikita Tregubov yang meraih medali perak adalah 1,63 detik.
2018-02-16

Warta Berita

Tim Hoki Es Wanita Gabungan Korea Kalah 1-4 Lawan Jepang
Tim hoki es wanita gabungan Korea kalah 1-4 melawan Jepang, namun berhasil mencetak gol yang dinilai bermakna besar.   Dalam pertandingan yang berlangsung pada hari Rabu (14/2/2018) di Pusat Hoki Gwandong, Gangneung, tim gabungan Korea yang sedang tertinggal 0-2 melawan Jepang, berhasil mencetak gol pertama oleh Randi Heesoo GRIFFIN pada menit ke-9 babak kedua. Gol tersebut merupakan gol pertama tim gabungan Korea selama 3 pertandingan di Olimpiade PyeongChang.    Walaupun akhirnya kalah dengan skor 1-4, satu-satunya gol yang dicetak di pertandingan melawan saingan abadi, Jepang, itu membuat sekitar 4 ribu fans Korea termasuk tim pendukung dari Korea Utara bergembira dan mengibarkan bendera Semenanjung Korea.    Tim hoki es wanita gabungan Korea yang gagal maju ke babak perempat final itu akan memainkan 2 pertandingan playoff untuk menentukan peringkat 5-8.
2018-02-15

Warta Berita

Atlet Skeleton Yun Sung-bin Semakin Dekat dengan Medali Emas Olimpiade Pertama
Atlet skeleton Korea Selatan Yun Sung-bin melaju kencang untuk meraih medali emas olimpiade pertama bagi Korsel di cabang skeleton pria.   Dalam balapan pertamanya di Pusat Seluncur Olimpiade, PyeongChang pada hari Kamis (15/2/2018) pagi, Yun mencatatkan rekor 50,2 detik.    Diapun kembali memecahkan rekor itu di balapan keduanya, dengan catatan 50,07 detik, sehingga berhasil mencatat waktu total 1 menit 40,35 detik.   Yun akan melakukan dua balapan lagi pada hari Jumat (16/2/2018) pagi. Pemeringkatan akhir akan ditentukan setelah empat balapan.
2018-02-15

Warta Berita

Walau Terpinggirkan, Tim Ice Hockey Wanita Gabungan Korea Selatan dan Utara Menorehkan Tinta Sejarah
Suara sorakan, gegap gempita, dan lemparan berbagai macam bunga dan boneka maskot olimpiade menjadi saksi terjadinya gol satu-satunya yang berhasil dicapai oleh tim hockey es wanita gabungan Korea Selatan dan Korea Utara yang baru dibentuk dua minggu sebelum pertandingan. Di atas kertas, mereka memang tertinggal jauh dibandingkan lawan-lawannya, termasuk tim Jepang yang berada di rangking 9 dunia, sementara Korea Selatan dan Utara menempati urutan 22 dan 25. Namun, keberhasilan mereka memasukkan gol satu-satunya dari tim Korea menjadi 4:1 tetaplah menjadi keberhasilan tersendiri walaupun harus mengakui keunggulan tim Jepang. Arena Ice Hockey Kwandong di kota Gangneung tanggal 14 Februari 2018 menjadi saksi sejarah tim gabungan dua negara yang sudah 60 tahun lebih terpisah. Untuk itulah, para pemain gabungan itu bisa dianggap membawa citra bersejarah bersatunya Korea walaupun di dunia nyata belum ada. Terlebih dalam pertandingan yang bisa dianggap pertandingan melawan tim bebuyutan dari Jepang, maka Korea Selatan dan Utara memang punya alasan untuk bertanding lebih gesit dibandingkan saat mereka melawan tim Swedia dan Switzerland di babak sebelumnya. Dengan bantuan sorakan dan dukungan dari “Pasukan Cheerleader Pendukung” yang datang khusus dari Korea Utara dengan seragam khas beraksen warna gabungan biru, merah, dan putih serta para pendukung dari segenap masyarakat Korea Selatan, pendukung tim gabungan itu meneriakkan “Kita Korea, Kita adalah satu”, “Ayo menang tim kita”, “Ayo Semangat, Ayo Lebih Cepat, Lebih Kuat” dan berbagai teriakan penyemangat lainnya. Pada awalnya memang tidak sedikit warga Korea Selatan yang menentang dibentuknya tim gabungan ini. Namun, itu adalah simbol bersejarah yang lebih penting dari sekedar olahraga. Maka, pelatih tim hockey Korea, Sarah Murray pun harus berusaha membuat bagaimana para anggota yang baru bisa bertemu serta kompak. Seperti keajaiban, ternyata para atlet dari kedua negara itu saling membantu, sering terlihat makan bersama, bercanda bersama walaupun keduanya tinggal di wisma atlet yang berbeda. Memang, mereka akhirnya kalah dari Jepang, tapi jika dilihat bahwa tim gabungan Korea ini benar-benar baru, maka mereka memang layak disebut sebagai pendobrak sejarah dalam olimpiade. Pemain dari Korea yaitu Sin Sojung yang menghadiahkan gol buat tim Korea memang tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bersama dengan beberapa orang Amerika keturunan Korea yang bergabung dalam tim itu. Ditambah dengan 12 orang pemain Korea Utara, mereka benar-benar menunjukkan usaha dan kekompakan mereka walaupun hasilnya belum seperti yang diharapkan publik Korea. Satu hal yang pasti, satu gol dari tim gabungan Korea Selatan dan Korea Utara benar benar membuat berkibarnya ribuan bendera unifikasi Korea yang berwarna putih dan biru. Para pemain gabungan itu pun langsung berpelukan dan tak kuasa menahan kebahagiaan mereka walaupun hanya skor sebuah saja. Banyak yang memandang, hadirnya tim gabungan kedua negara itu menunjukkan kemenangan skor politis kedua negara dibandingkan nilai olahraga semata. Walaupun pertandingan ini sepertinya memupuskan harapan tim hockey es wanita Korea untuk meraih emas, di hati para pendukung setianya, tetaplah ada harapan walaupun jalan menuju ke sana entah masih seberapa jauhnya. (Photo : Yonhap)
2018-02-15

Seputar Olimpiade PyeongChang

Hasil Pertandingan Olimpiade PyeongChang Hari ke Enam
Atlet lintasan pendek Korea Selatan Choi Min-jong berhasil masuk ke garis final nomor 500 meter dengan urutan kedua hari Selasa malam (13/2/2018). Namun  Choi Min-jong gagal untuk memenangkan medali, akibat didiskualifikasi.  Choi akan berkompetisi kembali dalam perebutan medali skating cepat 1.500 meter putri pada tgl. 17 Februari. Sebaliknya, atlet skating cepat pria Korea Selatan Kim Min-seok berhasil meraih medali perunggu pada nomor 1.500 meter putra, yang merupakan pertama kali bagi atlet Asia.  Sementara, atlet luge warga Jerman Aileen Frisch yang telah diberi status kewarganegaraan Korea Selatan menempati urutan ke-8 dari 30 pesaing.  Di cabang curling, tim curling putra Korea Selatan kalah dalam pertandingan melawan AS pada hari Rabu pagi dengan skor 7-11.  Selain itu, tim hoki es wanita gabungan antarKorea bertanding melawan tim Jepang pada Rabu sore dengan mendapat dukungan dari pemandu sorak dari Korea Selatan dan Korea Utara serta Jepang.
2018-02-14

Warta Berita

Dua Drama dari Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang
Layaknya drama-drama TV Korea yang mampu mengaduk dan menjungkirbalikkan hati penonton, ajang Olimpiade Musim Dingin PyeongChang pun tak kalah serunya. Ada dua drama dengan akhir kisah berbeda yang mengharu-biru warga Korea Selatan di perhelatan akbar musim dingin ini. Drama olahraga pertama yang bertema kesedihan sekaligus harapan ini dibintangi oleh atlet speed skating Korea bernama Choi Min jeong yang pada awalnya diharapkan menggondol emas dari arena speed skating wanita terutama dalam sesi short track 500 meter. Setelah sempat pada awalnya berhasil melesat melewati lawan-lawannya hingga bertengger di urutan ke-2 dengan medali perak, keputusan juri meruntuhkan segalanya. Dari hasil penilaian tersebut, dia akhirnya didiskualifikasi dengan konsekuensi tanpa medali perak. Sontak, banyak warga Korea yang sedih dan tak percaya dengan keputusan juri yang memandang Choi telah melakukan interferensi atau menyerobot sehingga dianggap melanggar peraturan. Tentu saja hal itu menyedihkan dan mengecewakan para fannya. Dalam wawancara, Choi beberapa kali terlihat menangis kecewa. Namun, dia bisa menenangkan dirinya untuk berkonsentrasi dalam pertandingan-pertandingan lain, seperti tercermin dalam ungkapannya. “Ya, karena ini sudah keputusan juri,s aya tidak menyesal. Saya tetap puas. Apa pun hasilnya, saya tidak menyesal. Saya mendingan konsentrasi pada pertandingan yang lain. Saya kanmau bertanding di babak 1.500 meter dan saya lebih percaya diri di situ. Terus yang 1000 meter pun kayaknya saya juga harus konsentrasi agar bisa mempersembahkan hasil yang terbaik. Terima kasih atas dukungan Anda semua.” Kini banyak warga Korea menunggu hasil dan janji Choi Min jeong untuk tampil lebih baik dan tidak mengecewakan para fansnya. Drama kedua dalam perhelatan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dibintangi oleh seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Kim Min seok yang mempersembahkan medali pertama pada korea, yaitu dari arena speed skating 1500 meter. Dengan skor waktu 1 menit 44 detik 93 mili detik, dia menorehkan sejarah pertama di arena itu bagi Korea. Terlebih ini adalah ajang olimpiade pertama buat Kim Min seok. Begitu menang, dia langsung disambut peluk pelatihnya dan menjadi sorotan banyak media Korea. Dengan latar belakang kecintaannya pada olahraga skating sejak usia 7 tahun, Kim Min seok telah menapaki berbagai karir cemerlang hingga tahun lalu menorehkan jejaknya di Sapporo Asian Games dengan menggondol emas di track 1500 meter yang menempatkannya di rangking 5 dunia. Pada tanggal 13 Februari lalu dia memberikan medali perunggu yang memang pantas dikalungkan padanya. (Photo : Yonhap)
2018-02-14

Seputar Olimpiade PyeongChang

Kim Min-seok Memenangkan Medali Perunggu Speed Skating 1500 Meter
Atlet Korea Selatan Kim Min-seok memenangkan medali perunggu di speed skating 1500 meter putra Olimpiade PyeongChang pada hari Selasa malam (13/2/2018). Dalam pertandingan yang berlangsung di stadium speed skating, Gangneung, Kim berusia 18 tahun masuk garis finish dengan waktu 1 menit 44,93 detik. Keberhasilan memperoleh medali dalam speed skating 1500 m putra merupakan yang pertama kali oleh atlet Asia.  Sementara itu, Korea Selatan belum beruntung memperoleh medali dalam cabang lintasan pendek 500 m putri.  Atlet lintasan pendek Korea Selatan Choi Min-jeong masuk final dengan memecahkan rekor olimpiade dengan catatan waktu 42,422 detik. Namun demikian Choi yang masuk di urutan 2 dalam pertandingan final tidak berhasil mengantongi medali perak akibat didiskualifikasi.  Medali emas diperoleh oleh Arianna Fontana dari Italia, perak direbut Yara Van Kerkhof dari Belanda dan perunggu dipegang Kim Boutin dari Kadana. Selain itu, dalam cabang lintasan pendek estafet putra 5000 meter, timnas Korea Selatan berhasil maju ke final dengan memecahkan rekor olimpiade, 6 menit 34,510 detik. Pertandingan final akan berlangsung pada tgl. 22 mendatang.
2018-02-13

Warta Berita

Go Top