Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Program Spesial

Menjadi tuan rumah Asian Games 2014, impian Incheon jadi kota interkoneksi global

2014-01-01



Sejak zaman dahulu Incheon menjadi pusat yang menghubungkan Semenanjung Korea dengan dunia melalui lautan. Pada tahun 1875 Jepang menyerang Selat Ganghwa, kemudian membuat perjanjian Ganghwado yang ditandatangani tahun berikutnya untuk membuka pelabuhan Wonsan dan Incheon, selain Busan.

Setelah Jepang menduduki Korea secara paksa pada tahun 1910, keadaan Incheon mulai berubah. Pemerintah kolonial Jepang meluncurkan sebuah renovasi luas bagi Pelabuhan Incheon untuk mengeksploitasi padi-padian asal Korea.



Setelah perang Korea, Pemerintah Korea meluncurkan rencana industrialisasi berorientasi ekspor. Sebagai hasil rencana itu Kawasan Industri Nasional Bupyeong dan Juan dibentuk. Kawasan industri nasional berskala besar itu dapat dibangun di Incheon karena lokasi geografisnya. Untuk menopang perkembangan ekonomi ini, dibangun juga infrastruktur seperti jalan tol Seoul-Incheon dan dermaga ke-2 di Pelabuhan Incheon.

Setelah tahun 2000, Incheon berubah pesat menjadi kota internasional, dan perubahan itu dimulai dengan dibukanya Bandar Internasional Incheon di Pulau Yeongjong. Prosedur imigrasi di Bandara Internasional Incheon membutuhkan rata-rata 12 menit dan 19 menit untuk prosedur keberangkatan, Waktu ini lebih cepat tiga kali lipat daripada standar internasional. Bandara ini adalah salah satu bandara paling aman di dunia, dengan 1 juta kali penerbangan berlangsung tanpa sekalipun kecelakaan. Jumlah pengguna Bandara Internasinal Incheon mencapai 44 juta orang dalam setahun dan sekitar 100 ribu orang datang setiap harinya. Bandara Internasional Incheon sedang diperluas. jika terminal kedua selesai pada tahun 2017, Bandara Internasional Incheon mampu melayani 62 juta orang dalam setahun. Lompatan Bandar Internasional Incheon menjadi bandara interkoneksi di Asia Timur Laut dapat mendorong perkembangan Incheon.



Pembukaan Dewan Dana Iklim Hijau atau GCF, sebuah badan yang bertugas menyalurkan dana-dana iklim di bawah Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim dan pembukaan kantor cabang Bank Dunia di Songdo International City pada tanggal 4 Desember 2013 memperlancar Kota Incheon berkembang menjadi kota internasional. Lebih khusus, pembukaan Dewan Dana Iklim Hijau di Incheon bermakna besar karena menjadi lembaga internasional besar yang pertama kali ditempatkan di Asia.

Incheon sedang melakukan pembangunan kawasan bebas ekonomi Incheon yang terdiri dari tiga bagian hingga 2020. Untuk melompat ke kota interkoneksi di Asia Timur Laut selain menarik investasi perusahaan dari luar negeri, juga dibentuk infrastruktur, termasuk Jembatan terpanjang Incheon yang menghubungkan Bandara Internasional Incheon. Di Incheon, kota internasional yang mewakili kota di Asia Timur Laut ini juga diadakan pergelaran Asian Games 2014.

Asian Games Incheon 2014 dengan slogan 'Hembusan Perdamaian masa depan warga Asia' bukan hanya acara olahraga belaka, tetapi juga panggung yang menguji perdamaian dan kerjasama dunia, serta memperkenalkan Icheon sebagai kota interkoneksi global.

Setelah mengatasi kesulitan pada masa pembukaan pelabuhan, Perang Korea, dan industrialisasi, Incheon akhirnya menciptakan kemakmurannya sendiri saat ini. Kini pandangan mata warga dunia dicurahkan pada Incheon. Kota Incheon mulai membuka pelabuhan untuk kedua kalinya yang melangkah menuju tujuannya menjadi kota interkoneksi global.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >