Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Indonesia pada hari Senin (18/03) menegaskan kembali tekad untuk melanjutkan proyek kerja sama strategis terkait pengembangan bersama jet tempur generasi mendatang seperti KF-21, IF-X, dan lainnya.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang mengunjungi Seoul untuk berpartisipasi dalam KTT untuk Demokrasi Ketiga.

Indonesia diketahui menandatangani kontrak dengan Perusahaan Industri Penerbangan dan Ruang Angkasa Korea Selatan (KAI) pada bulan Januari tahun 2016 lalu, dan berjanji untuk membayar 20% dana pengembangan KF-21 senilai 1,7 triliun won sampai tahun 2026 mendatang. 

Namun, Indonesia menghentikan pembayaran dana pengembangan tersebut akibat kekurangan anggaran hingga saat ini. Sehingga dana senilai 1 triliun won masih ditangguhkan. 

Selain itu, para insinyur Indonesia yang bekerja di KAI tengah menjalani proses investigasi atas kasus dugaan pembocoran data terkait KF-21. 

Meski demikian, dua negara tetap menegaskan tekad kuatnya untuk tetap melanjutkan proyek pengembangan KF-21 melalui dialog strategis tingkat Wakil Menteri antara Korea Selatan dan Indonesia tanggal 13 Maret lalu, dan pertemuan Menteri Luar Negeri antara dua negara hari Senin kemarin.

Sementara itu, Menteri Cho juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas kecelakaan terbaliknya kapal nelayan di Korea Selatan dengan 7 orang awak kapal asal Indonesia, dimana 3 orang awak meninggal dunia dan 4 lainnya hilang di sekitar perairan Tongyeong tanggal 9 Maret lalu. 

Menteri Retno menyatakan rasa terima kasih kepada pemerintah Korea Selatan yang segera mengambil langkah sambil berkomunikasi dengan Indonesia setelah kecelakaan itu terjadi.