Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Pada zaman dahulu kala, ada sebuah negeri yang kecil namun indah. Di negeri ini, semua warga sangat menyukai raja mereka. Setiap berkumpul, pasti mereka selalu memuji sang raja.
Suatu hari, dari negeri seberang, datanglah seorang tukang sepatu. Ia menganggap aneh para warga yang selalu memuji raja mereka itu.
“Permisi, memangnya raja kalian itu memang sebaik itu?”
“Raja kami, kan, memiliki batu giling.”
“Batu giling? Memangnya ada apa dengan batu giling itu?”
“Asalkan ada batu giling itu, raja kami bisa membuat apapun yang diinginkan.”
Di hari itu juga, si tukang sepatu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Ia pun mencari berbagai cara agar bisa mencuri batu giling tersebut.
Si tukang sepatu itu berhasil masuk ke dalam istana dengan selamat. Ia pun bersembunyi di pepohonan dekat kolam teratai dan mengawasi sekelilingnya.
Namun ternyata, sekitar kolam teratai itu ramai dengan orang-orang yang berlalu-lalang sehingga sulit baginya untuk mencuri batu giling tersebut.
Tepat di saat itu, sang raja datang dan menaiki pijakan kotak di mana batu giling itu diletakkan. Ia duduk dan mulai memutar gagang batu giling itu.
“Keluarlah beras! Keluar! Keluar!
Akhirnya malam pun tiba. Kini para pesuruh istana telah pulang ke rumah masing-masing. Si tukang sepatu pun mengeluarkan pikul yang sejak tadi disembunyikannya dan pergi mendekati kotak di samping kolam teratai, tempat batu giling itu diletakkan.
Ia pun mengangkut batu giling itu dipikulnya dan bergegas melarikan diri.
Si tukang sepatu mengangkut batu giling tersebut ke atas perahu kecil yang telah dipersiapkannya dan mulai mendayung dengan cepat.
“Apa ya, yang pertama harus kubuat dengan batu giling ini? Sebaiknya aku mulai dari garam.”
Mengikuti sang aja, si tukang sepatu memutar gagang batu giling itu sambil berteriak, “Keluar!” tiga kali. Garam keluar dari sela batu giling tersebut tanpa henti sehingga perahu itu mulai oleng.
“Ah, ah... Berhenti! Berhenti! Aku bilang berhenti!”
Sekencang apapun si tukang sepatu itu berteriak, garam terus keluar dari batu giling itu. Karena terlalu gembira, rupanya si tukang sepatu tidak memperhatikan cara sang raja menghentikan batu giling tersebut.
Pada akhirnya, perahu itu terbalik dan isinya, batu giling dan si tukang sepatu itu pun tenggelam hingga ke dasar laut. Hingga kini, batu giling itu terus berputar, mengeluarkan garam tiada henti.
Percaya ataupun tidak, konon itulah asal muasal asinnya air laut.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28