Pada pukul 10 pagi hari tgl.4 Juli tahun 1972, Semenanjung Korea dipenuhi dengan emosi dan kegembiraan karena Seoul dan Pyongyang merilis sebuah pernyataan bersamaan, pada waktu dan hari yang sama. Saat itu seketika ada harapan penyatuan kedua Korea muncul kembali.
Sebelum pernyataan diumumkan, Korea Selatan dan Korea utara terus menerus mengalami konflik. Pada tgl.15 Agustus tahun 1945, Korea gembira karena meraih kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Namun Semenanjung Korea dibagi menjadi dua wilayah kependudukan militer sepanjang garis paralel ke-38, dengan Amerika Serikat mengatur Korea bagian selatan dan Uni Soviet mengatur Korea bagian utara. Konfrontasi ideologi mendorong peluncuran dua pemerintahan yang berbeda di semenanjung yang terbagi pada tahun 1948. Pembagian memicu tragedi lain, yakni pecahnya Perang Korea di tahun 1950. Nampaknya permusuhan dan konfrontasi antar Korea tidak akan pernah berakhir. Namun keduanya mengumumkan Pernyataan Bersama tgl.4 Juli untuk memecahkan kebuntuan Perang Dingin dan meningkatkan ekspektasi ke arah penyatuan.
Kedua pihak diyakini membuka jalan untuk mengakhiri permusuhan mereka dan bergerak menuju koeksistensi damai. Namun sayangnya jalan itu benar-benar tidak terbuka. Meskipun demikian dalam pernyataan bersama tgl.4 Juli yang menandai kesepakatan pertama antar Korea sejak terbagi, hal tersebut dapat membawa beberapa perubahan penting. Pertukaran antara dua Korea diperluas dari pembicaraan Palang Merah, ke politik, ekonomi, olahraga dan budaya. Itulah mengapa pernyataan bersama ini disebut sebagai panduan landasan dasar dalam hubungan antar Korea.