Setelah Korea Selatan menerima usul Korea Utara untuk menyediakan bantuan banjir di tahun 1984, hubungan antar Korea berkembang pesat. Bulan Agutus tahun 1985, kedua negara mencapai kesepakatan yang dramatis untuk reuni keluarga terpisah. Sekelompok masing-masing 50 orang dari Korea Selatan dan Korea Utara menyeberangi perbatasan untuk ikut serta dalam program reuni. Jumlahnya terlalu kecil, mengingat 10 juta orang terpisah dari keluarga mereka selama Perang Korea. Namun program tersebut menandai awal dan permulaan dari reuni keluarga.

Namun keluarga terpisah bukan satu-satunya kelompok yang mengunjungi Seoul dan Pyongyang pada tahun itu. Sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan suasana rekonsiliasi, rombongan kesenian dari Korea Selatan tampil di panggung teater besar Pyongyang pada tgl.21 dan 22 September. Para seniman dari Pyongyang juga mementaskan pertunjukan di Teater nasional Korea Seoul.

Kedua Korea mengadakan pertukaran kesenian pertama mereka sejak terpisah selama 40 tahunsekaligus sebagai upaya meningkatkan harapan unifikasi. Sayangnya, harapan mereka tidak menjadi nyata. Reuni tidak pernah terjadi hingga tahun 2000, saat hubungan antar Korea menghadapi fase baru pasca pertemuan puncak antar Korea pertama yang bersejarah. Pada tgl.15 Agustus tahun itu, putaran pertama reuni keluarga terpisah digelar. Sejak saat itu, program reuni terjadi sebanyak 20 kali hingga Oktober tahun 2015.

Pada saat ini, mereka yang terpisah dengan kerabat mereka di seberang perbatasan, tetap berharap dapat dipersatukan kembali sesegera mungkin. Bagi orang-orang itu, pertukaran kunjungan keluarga terpisah di tahun 1985 merupakan awal dari harapan demi reuni keluarga.