ⓒ YONHAP News

Korea Selatan dan Vietnam tampaknya menjalin hubungan bilateral yang berbeda dengan hubungan antara negara-negara lainnya. Kedua negara memiliki banyak kesamaan dalam hal sejarah dan budaya. Bahkan keduanya juga memiliki pengalaman saling bertarung melawan musuh di masa perang. Dalam hal sejarah, Korea Selatan dan Vietnam mendapat pengaruh terbesar dari China, namun mempertahankan budaya dan tradisi masing-masing yang independen dan mandiri. Keakraban yang dipicu dari kesamaan-kesamaan tersebut tampaknya memang berdampak pada banyaknya perempuan Vietnam yang menikah dengan pria Korea Selatan. Bahkan ada warga Korea Selatan yang berasal dari keturunan Vietnam. Pangeran terakhir dari dinasti Li, Vietnam mengasingkan diri ke kerajaan Koryo, Korea Selatan di masa silam. 

Tidak hanya itu, hubungan kenegaraan antara Korea Selatan dan Vietnam memang cukup rumit. Pasukan militer Korea Selatan berpartisipasi dalam Perang Vietnam dengan Amerika Serikat dan berbagi banyak kerugian. Pasca unifikasi Vietnam dari Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, negara itu hanya menjalin hubungan dengan Korea Utara. Dengan mendorong reformasi dan liberalisasi Vietnam, Korea Selatan dan Vietnam berhasil menjalin hubungan diplomatik tingkat duta besar pada tahun 1992. Demikianlah hubungan kedua negara menjadi sangat akrab, meskipun keduanya sempat terjun di medan perang sebagai musuh. Kedua negara kemudian mencapai berbagai perjanjian tentang perdagangan, termasuk jaminan investasi dan pencegahan pajak berganda. Tentunya hubungan kerja sama bilateral juga berkembang secara pesat di berbagai bidang, seperti budaya, olahraga dan pendidikan. Vietnam menyambut Korea Selatan sebagai “mitranya demi kemakmuran masa depan,” bukanlah musuh di masa silam. Korea Selatan juga secara agresif membantu Vietnam untuk mencapai kembali masa jayanya. 

Sejak tahun 2000-an, Vietnam juga tidak terkecuali dari demam tren budaya Korea, yakni Hallyu yang melibatkan drama, film dan musik pop Korea Selatan. Di tengah pertumbuhan pesat Vietnam, investasi Korea Selatan ke Vietnam juga melonjak tajam. Ditambah lagi dengan keberhasilan pelatih sepak bola asal Korea Selatan, Park Hang-seo yang berkontribusi lebih dalam peningkatan hubungan antara kedua negara. Pelatih Park menerima dukungan besar-besaran dari rakyat negara setempat, karena tim nasional sepak bola Vietnam yang dilatih oleh Park akhirnya berada di posisi terkuat di kawasan Asia Tenggara. Tentunya warga Korea Selatan juga ikut memberikan dukungan kepada tim sepak bola Vietnam di setiap pertandingan, dan juga bersorak sorai layaknya tim nasional Korea Selatan sendiri. Di Vietnam, warga Korea Selatan disambut dengan sangat baik dan hangat.

Tidak hanya keakraban tersebut, perusahaan-perusahaan Korea Selatan secara agresif melakukan investasi di Vietnam, karena bagi perusahaan yang terpenting adalah kondisi pasar yang tepat dan jaminan keuntungan investasi. Keunggulan terbesar Vietnam sebagai tempat investasi adalah persaingan pendidikan dan kemampuan pemahaman yang tinggi. Menurut perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang telah merintis pasar Vietnam, mereka dengan satu suara menggambarkan bahwa rakyat Vietnam cepat mempelajari sesuatu dan juga mahir dalam menerapkannya. Belakangan ini, Vietnam menjadi tempat investasi yang sangat menarik, menggantikan China dimana upah pekerja dan ketidakpastian kian meningkat. Padahal, upah pekerja Vietnam relatif lebih terjangkau daripada China, namun kualitas tenaga kerjanya lebih tinggi dan risiko bisnisnya tidak besar. Ditambah lagi Korea Selatan memiliki keakraban yang erat dengan warga Vietnam berkat kesamaan budaya dengan negara itu. Sehingga dapat dikatakan bukanlah kebetulan bagi Korea Selatan untuk menjadi investor asing terbesar di Vietnam.