Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Kanaikan Harga Konsumen di Korsel di Kisaran 4%

2022-04-16

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kenaikan harga konsumen di Korea Selatan melonjak ke kisaran empat persen untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, di tengah inflasi di dunia dengan lonjakan harga bahan baku akibat perang Rusia dan Ukraina.


Para ahli menilai dunia sedang menghadapi era inflasi yang baru dan inflasi itu akan berlanjut untuk sementara waktu. Semua negara maju utama sedang mengalami kenaikan harga barang yang tajam dan Korea Selatan pun tidak terkecuali.


Menurut Bank for International Settlements (BIS), rasio negara mengalami kenaikan harga barang lebih dari 5 persen di antara negara-negara maju yang mencapai 60 persen dan angka itu adalah yang tertinggi sejak tahun 1980-an. Pada umumnya, negara maju membuat target kenaikan harga barang menjadi maksimal dua persen. Maka, dapat dikatakan harga barang saat ini berada di kondisi serius.


Melihat tingkat kenaikan harga barang di negara-negara utama pada bulan Maret lalu, Amerika Serikat mencatatkan 8,5 persen, Jerman 7,3 persen, dan Italia 6,7 persen. Harga barang di kawasan Eropa juga mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen di bulan Maret. Tingkat kenaikan harga barang di AS ini merupakan yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir sejak Desember 1981.


Selain itu, lebih dari setengah jumlah negara berkembang pun mengalami kenaikan harga barang lebih dari 7 persen, terutamanya, Turki dan Argentina mencatatkan kenaikan harga barang sekitar 50 persen di tahun ini.


Berdasarkan tren harga konsumen bulan Maret yang diumumkan Badan Pusat Statistik Nasional Korea pada 5 April lalu, indeks harga konsumen Korsel naik 4,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu dan mencatat angka tertinggi sejak Desember 2011.


Lonjakan harga bahan baku internasional menjadi faktor kenaikan harga barang tersebut. Harga bahan bakar minyak dan solar naik tajam dan harga roti pun naik sebesar 10 persen akibat kenaikan harga gandum di dunia.


Oleh sebab itu, bank sentral di negara-negara utama kini tengah mempercepat perubahan fiskal. Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral Korea pada Kamis (14/04) misalnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen poin dan menempatkan angka saat ini di suku unga 1,50 persen. Kenaikan itu dilakukan pada tiga bulan setelah kenaikan pada Januari untuk menahan kenaikan harga barang yang melonjak.


Sementara itu, The Fed Amerika Serikat kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen pada bulan Mei. Adapun Inggris yang telah tiga kali berturut-turut menaikkan suku bunga acuan pun kemungkinan besar akan turut menaikkan suku bunga pada Mei mendatang. Negara-negara maju yang lain pun diperkirakan menaikan suku bunga pada bulan depan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >