Klub Voli Putri Red Sparks Akan Kunjungi Indonesia Untuk Laga Pertandingan Persahabatan
2024-03-14 15:36:42
Pasar keuangan Korea Selatan mengkhawatirkan. Pada tanggal 6 Juli, Nilai Indeks Saham Gabungan Korea (KOSPI) sempat tergelincir ke bawah level 2.300 untuk pertama kalinya sejak 30 Oktober 2020 lalu. Kondisi itu disebabkan oleh aksi jual investor institusi dan investor asing, dengan nilai masing-masing sebesar 623,5 miliar dan 315,1 miliar won. Sementara nilai tukar mata uang won terhadap dolar AS pun tercatat di level terendah dalam periode 13 tahun terakhir.
Kondisi pasar keuangan global pun tidak berbeda, indeks utama Bursa Efek New York menunjukkan hasil yang beragam dan pasar saham negara-negara utama di Eropa semuanya mengalami penurunan tajam.
Aksi jual investor asing mengakibatkan penurunan nilai tukar mata uang. Di pasar valuta asing, nilai tukar mata uang won menguat 6,0 won terhadap dolar AS, mengakhiri perdagangan hari ini pada angka 1.306,3 won per dolar AS.
Kenaikan harga barang pun semakin tinggi. Menurut data statistik dari Direktorat Jenderal Statistik Nasional Korea Selatan, indeks harga konsumen bulan Juni mencapai 108,22 poin, naik 6 persen dari tahun sebelumnya, dan tercatat sebagai kenaikan tertinggi dalam waktu 23 tahun 7 bulan. Dalam tahun ini, harga barang terus melonjak, dengan tingkat kenaikan sebesar 4,1 persen di bulan Maret, 4,8 persen di April, 5 persen di Mei lalu 6 persen di Juni.
Akibatnya, beban rumah tangga menjadi semakin meningkat dan diperkirakan ke depannya tren akan meningkat tajam. Sehingga Bank Sentral Korea (BOK) terpaksa menanggulangi hal tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan.
BOK memproyeksikan untuk sementara waktu, kenaikan harga konsumen akan tetap bertahan di angka lebih dari 5 persen. Pada semester kedua tahun ini, kenaikan harga konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan semester pertama, akibat penurunan pasokan dari luar negeri terutama untuk produk minyak dan pangan.
Sehubungan dengan itu, kenaikan suku bunga tampaknya akan menjadi kenyataan dan beberapa pihak meramalkan adanya kenaikan sebesar 0,5 persen poin sekaligus.
Sementara itu, pada Rabu (06/07) pemerintah bersama sejumlah pejabat senior dari partai berkuasa menggelar rapat dan memutuskan untuk secepatnya menjalankan langkah-langkah yang telah diumumkan untuk menstabilkan kenaikan harga barang, khususnya minyak, hasil pertanian, peternakan, dan perikanan, serta makanan.
2024-03-14 15:36:42
2024-03-19 14:40:05
2024-05-08 16:12:20