ⓒYONHAP News

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa pemerintah akan membina 100 ribu spesialis keamanan siber dan mendorong teknologi terkait sebagai industri strategis.

Presiden Yoon menghadiri upacara Hari Keamanan Informasi ke-11 pada Rabu (13/07) dan menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat kemampuan tanggapan siber Korea Selatan berdasarkan kerja sama erat antara sektor publik dan swasta. Untuk itu, dia akan membentuk pasukan cadangan perang siber dengan tujuan mengumpulkan sumber daya dari sektor swasta dan publik jika terjadi keadaan darurat nasional.

Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dunia maya, Presiden Yoon berjanji akan memperluas kelas pelajaran yang relevan di universitas dan sekolah pascasarjana serta membina 100 ribu orang spesialis keamanan siber.

Presiden Yoon juga menyatakan tekad untuk bekerja sama dengan dunia internasional dalam bidang keamanan siber. Dia berjanji akan segera bergabung dalam Konvensi Budapest, sebuah perjanjian internasional yang didedikasikan untuk menangani kejahatan dunia maya.

Untuk membina 100 ribu spesialis keamanan siber, pemerintah akan memperbanyak jumlah perguruan tinggi dengan jurusan perlindungan informasi menjadi 10 dari 3 saat ini, serta jumlah program pasca sarjana untuk bidang keamanan siber menjadi 12 dari 8 saat ini, dan memberikan bantuan dana bagi mahasiswa S2 dan S3.

Sejalan dengan ini, pemerintah juga akan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang dipimpin oleh perguruan tinggi dengan bantuan dari institusi dan perusahaan.

Selain itu, pemerintah akan menyediakan tempat pelatihan siber di setiap daerah dan pusat pendidikan perlindungan informasi daerah untuk membina tenaga kerja lokal.

Keamanan siber dinilai sama pentingnya dengan kekuatan militer di zaman modern ini. Oleh karena itu, masing-masing negara berinvestasi untuk memperkuat keamanan siber. Pemerintahan Yoon pun menetapkan penguatan kemampuan tanggapan siber nasional sebagai prioritas tugas negara dan akan mengupayakan kemajuannya.

Korea Selatan adalah salah satu negara terkuat di bidang teknologi dan informasi di dunia, sehingga diharapkan rencana penguatan kemampuan tanggapan siber ini pun dapat dijalankan dengan efektif.