Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Mikhail Gorbachev, Hubungan Korea Selatan dan Rusia

2022-09-03

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Mantan Presiden Uni Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev, meninggal dunia pada 30 Agustus lalu. Beliau adalah tokoh terkemuka yang mendorong runtuhnya sistem Perang Dingin dan memiliki hubungan baik dengan Korea Selatan, yang terbukti dari dibentuknya jalinan hubungan diplomatik antara kedua negara pada tahun 1990.


Presiden Yoon Suk Yeol melalui pesan belasungkawa yang disampaikan menyebut mendiang Gorbachev sebagai pemimpin yang mengakhiri Perang Dingin, serta membawa rekonsiliasi dan perdamaian, sekaligus menjadi pelopor landasan hubungan persahabatan antara Korea Selatan dan Rusia.


Mikhail Gorbachev dilahirkan di Stavropol Krai, yang terletak di bagian barat daya Rusia, pada tahun 1931. Setelah lulus dari fakultas hukum  Universitas Negeri Moskow, dia aktif berkegiatan di Partai Komunis Uni Soviet dan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet di usianya yang ke-54 tahun. Dia saat itu merupakan anggota termuda di dewan tertinggi partai yang dikenal dengan sebutan Politbiro. Sosoknya dipandang membawa angin segar di tengah para pemimpin yang telah semakin menua.


Sejak mulai berkuasa, Gorbachev menjalankan reformasi ambisius dengan kebijakan perestroika dan glasnost yang berarti reformasi dan keterbukaan. Dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan dan menandatangani Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah (INF) serta menarik pasukannya dari Afganistan.


Dalam proses ini, gelombang keterbukaan menyapu blok komunis di Eropa Timur, dan pemerintahan demokratis masuk ke negara-negara tersebut, sehingga membawa dunia keluar dari era gelap Perang Dingin.


Pada waktu itu, pemerintahan Roh Tae-woo di Korea Selatan melaksanakan kebijakan ke arah utara dan berfokus pada jalinan hubungan diplomasi dengan blok negara-negara komunis, termasuk China dan Uni Soviet. 


Olimpiade Seoul tahun 1988 menjadi kesempatan untuk memulai hubungan antara Korea Selatan dan Uni Soviet. Uni Soviet mengirim kontingen dalam jumlah besar ke Olimpiade Seoul. Kemudian, kedua negara secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada September 1990. 


Setelah itu, hubungan antara Korea Selatan dan Uni Soviet berkembang dengan pesat melalui kerja sama ekonomi dan menjadi landasan hubungan persahabatan dengan negara-negara bekas Uni Soviet, termasuk Rusia.


Mendiang Gorbachev mempertahankan hubungan istimewa dengan Korea Selatan, di mana beliau beberapa kali berkunjung ke Korea Selatan selama masa jabatannya sebagai presiden dan bahkan setelahnya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >