Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Penanggulangan Masalah Kelangkaan Layanan Taksi Larut Malam

2022-10-08

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah untuk menanggulangi masalah pengoperasian taksi larut malam pada Selasa (04/10). Inti langkah tersebut adalah penambahan jumlah taksi yang dioperasikan pada larut malam dengan meminta pengemudi taksi dan mantan pengemudi taksi yang telah beralih ke bidang jasa antar dan pengiriman barang untuk kembali mengemudikan taksi.


Untuk mendorong para pengemudi untuk beroperai pada malam hari, pemerintah akan menaikkan tarif panggilan taksi menjadi 5.000 won dari 3.000 won saat ini dan memperbesar pembagian hasil untuk pengemudi. Tarif panggilan akan disesuaikan secara fleksibel di jam-jam permintaan tinggi dan di area dengan permintaan tinggi. Penumpang dapat memilih untuk memanggil taksi dengan membayar biaya panggilan maupun layanan tanpa biaya panggilan pun masih tersedia. Selain itu, saat melekukan pemesanan taksi, tempat tujuan penumpang juga tidak akan diinformasikan kepada pengemudi agar pengemudi taksi tidak dapat menolak pemesanan.


Dengan mempertimbangkan kelangkaan taksi pada larut malam, pemerintah akan mengizinkan pekerjaan paruh waktu bagi pengemudi taksi. Mereka yang mempunyai surat izin mengemudi taksi dapat bekerja di perusahaan pengoperasian taksi sebagai pekerja paruh waktu pada malam hari di akhir pekan.


Pemerintah berharap langkah-langkah tersebut akan memungkinkan pengoperasian kembali sekitar 3.000 taksi dari 5.000 unit taksi larut malam yang sebelumnya dikurangi pada tahun lalu.


Kekurangan taksi pada jam-jam larut malam disebabkan ketidakseimbangan persediaan dan permintaan. Para pengemudi taksi beralih ke pekerjaan lain karena merasa tidak puas dengan penghasilan yang didapatkan sebagai pengemudi taksi, sehingga jumlah taksi yang beroperasi berkurang, dan menyebabkan masyarakat mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan layanan taksi pada larut malam. Sebagian besar pengemudi beralih ke pekerjaan jasa antar dan pengiriman barang yang menjamin lebih banyak penghasilan. Diketahui bahwa sebanyak 28 ribu orang pengemudi taksi telah beralih pekerjaan selama masa pandemi COVID-19. Khususnya, di Kota Seoul jumlahnya dilaporkan mencapai 10 ribu orang.


Mengenai langkah-langkah baru pemerintah tersebut, pihak pengemudi taksi merespons dengan mengatakan bahwa langkah tersebut tidak memadai, dan diperlukannya kenaikan tarif dasar taksi pada siang hari dan tarif tambahan untuk operasi layanan larut malam.


Oleh sebab itu, pemerintah Kota Seoul sedang mempertimbangkan kenaikan tarif dasar taksi menjadi 4.800 won dari 3.800 won mulai bulan Februari tahun depan, dan menerapkan tambahan tarif larut malam sebesar 20-40 persen berdasarkan waktu penggunaan layanan mulai Desember tahun ini.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >