Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Sentral Korea

2022-10-15

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Bank Sentral Korea (BOK) pada Rabu (12/10) mengambil 'langkah besar' dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen poin untuk mengontrol harga barang dan nilai tukar mata uang won terhadap dolar AS yang melonjak. Dengan demikian, BOK telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak lima kali berturut-turut sejak April tahun ini dan kembali mengambil 'langkah besar' dalam 3 bulan setelah langkah besar sebelumnya pada Juli lalu.


Suku bunga acuan Korea Selatan naik ke kisaran 3 persen untuk pertama kalinya dalam 10 tahun sejak Oktober 2012.


Suku bunga acuan Korea Selatan turun ke 0,5 persen pada Mei 2020 untuk mengantisipasi kemungkinan resesi akibat pandemi COVID-19. Tingkat suku bunga acuan itu kemudian dipertahankan selama 15 bulan, sebelum kemudian dinaikan 0,25 persen poin pada Agustus 2021. Suku bunga acuan dinaikkan menjadi 2,5 persen melalui empat kali kenaikan sejak November 2021 hingga Agustus tahun ini.


Dewan Kebijakan Moneter BOK sebelumnya telah mengumumkan bahwa suku bunga acuan akan dinaikkan secara berangsur sebesar 0,25 persen poin untuk sementara waktu, tetapi kemudian memutuskan untuk mengambil langkah besar seiring tren kenaikan harga barang serta inversi suku bunga Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).


Indeks harga konsumen Korea Selatan tercatat di 108,93 pada September, naik 5,6 persen dibandingkan setahun lalu. Besaran kenaikannya telah menurun selama dua bulan berturut-turu sejak melonjak 5,7 persen pada Agustus, tetapi tidak turun ke pertengahan 5 persen. Terlebih lagi, tingkat inflasi ekspektasi, yang memprediksi tingkat kenaikan harga barang setahun ke depan, pun mencatat rekor tertinggi yaitu sebesar 4,7 persen pada bulan Juli, bertahan di level 4 persen selama 3 bulan berturut-turut.


Selain itu, suku bunga acuan AS yang lebih tinggi dibandingkan Korea Selatan juga merupakan faktor utama yang mendorong BOK mengambil 'langkah besar'.


Bank Sentral AS, atau The Fed, menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen poin untuk ketiga kali berturut-turut untuk meningkatkan upaya meredakan lonjakan inflasi. Dua kenaikan sebelumnya membuat suku bunga AS lebih tinggi daripada Korea Selatan, sehingga pada bulan Agustus, BOK menaikkan suku bunga sebanyak 0,25 persen poin untuk menyamakan besaran suku bunga dengan AS. Akan tetapi, suku bunga acuan Bank Sentral Korea (BOK) saat ini 0,75 persen poin lebih rendah dibandingkan suku bungan acuan The Fed setelah langkah raksasa yang dibuat bank sentral AS tersebut.


Rendahnya suku bunga Korea Selatan dibandingkan AS menyebabkan modal asing keluar dari Korea Selatan, nilai mata uang won semakin jatuh, dan harga barang kembali mengalami ketidakstabilan. Saat ini nilai tukar mata uang won terhadap dolar AS melonjak mencapai 1.430 won, merupakan yang tertinggi sejak krisis keuangan lalu.


Tren kenaikan suku bunga BOK diperirakan akan berlanjut hingga tahun depan seiring tekanan inflasi yang sulit diturunkan dalam waktu dekat. Terlebih lagi, AS hampir telah dipastikan akan mengambil langkah raksasa pada November dan Desember sebagaimana The Fed telah mengungkapkan perkiraan suku bungan acuan AS pada akhir tahun ini akan dinaikkan hingga mencapai 4,4 persen. Jika hal tersebut terjadi, maka selisih perbedaan suku bunga acuan antara Korea Selatan dan AS akan membesar dan BOK pun terpaksa kembali harus mengambil langkah besar menaikkan suku bunga acuan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >