Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Reaktor Nuklir Shin Hanul 1 Resmi Dioperasikan

2022-12-17

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ke-27 Korea Selatan, reaktor Shin Hanul 1, yang merupakan reaktor Korea generasi berikutnya telah memulai operasi skala penuh pada Rabu (14/12). 


Reaktor Shin Hanul 1 yang dibangun dengan teknologi Korea Selatan secara mandiri awalnya direncanakan memulai operasi komersial setelah pembangunannya selesai pada tahun 2017, tetapi jadwal operasinya ditunda akibat hasil evaluasi keamanan lokasi setelah gempa bumi mengguncang Gyeongju serta pemeriksaan peningkatan kualitas peralatan dan material. Namun, sesuai dengan kebijakan perluasan PLTN di bawah pemerintahan Yoon Suk Yeol, operasi komersial Reaktor Shin Hanul 1 dimulai pada 7 Desember. 


Reaktor Shin Hanul 1 diharapkan akan memproduksi 10.424 GWh per tahun, yang setara dengan seperempat konsumsi listrik Provinsi Gyeongsang Utara pada tahun lalu. Shin Hanul 1 akan berkontribusi pada stabilisasi pasokan listrik di musim dingin dengan meningkatkan rasio cadangan daya di musim dingin sebesar 1,6 persen menjadi 13,3 persen, dari sebelumnya 11,7 persen.


Korea Selatan mengimpor energi lebih dari 90 persen dari konsumsi. Oleh karena itu, Shin Hanul 1 akan membantu memperbaiki defisit perdagangan di bidang energi dengan menjadi alternatif sumber energi menggantikan impor gas alam cair (LNG) sebanyak 1,4 juta ton per tahun. Efek substitusi impor LNG tersebut diperkirakan mencapai 2,55 miliar dolar AS. 

 

Shin Hanul 1 juga menunjukkan kemandirian teknologi inti Korea Selatan dan lepasnya Korea Selatan dari kebijakan penghapusan PLTN. Dengan kata lain, Shin Hanul 1 berkontribusi pada keamanan energi dan perdagangan, serta berfungsi sebagai peluang untuk lompatan baru ekosistem PLTN melalui pengaktifan ekspor PLTN Korea Selatan. 


Shin Hanul 1 yang dikenal sebagai PLTN Korea generasi berikutnya adalah jenis APR-1400 yang dilengkapi dengan peralatan inti buatan dalam negeri Korea Selatan. Dengan demikian, Korea Selatan telah mencapai kemandirian penuh dalam hal teknologi inti energi nuklir. Shin Hanul 1 juga menjadi contoh utama PLTN Korea Selatan yang dapat diekspor ke negara lain, seperti Ceko, dan diharapkan berkontribusi pada pencapaian target pemerintahan Yoon untuk mengekspor 10 unit PLTN hingga tahun 2030.


Pengoperasian Shin Hanul 1 juga dikatakan menandai perubahan kebijakan PLTN secara keseluruhan. Presiden Yoon mengatakan pemerintah saat ini telah menormalisasi kebijakan PLTN yang sebelumnya dihapus oleh pemerintahan Moon, dan tahun 2022 menjadi tahun pertama untuk lompatan kembali industri PLTN Korea Selatan. Dia berjanji pemerintah akan menjadikan industri PLTN sebagai pilar pendukung ekspor Korea Selatan dan memberikan dukungan aktif agar Korea Selatan dapat kembali meraih status sebagai negara yang kuat di sektor PLTN global.


Setelah Shin Hanul 1, Shin Hanul 2 akan dioperasikan dalam satu tahun ke depan serta pembangunan Shin Hanul 3 dan 4 pun akan dipercepat. Pemerintah berencana mengupayakan pembangunan Shin Hanul 3 dan 4 agar dapat dimulai pada 2024. Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya mengatakan pihaknya akan menyediakan dana untuk pekerjaan konstruksi Shin Hanul 3 dan 4 pada semester pertama tahun depan, dan dikatakannya bahwa jika pekerjaan PLTN dan ekspor ditambahkan, maka total subsidi senilai 2 triliun won akan disediakan untuk tahun depan.


Dengan demikian, diharapkan pemulihan ekosistem PLTN di dalam negeri serta penguatan daya saing dan peningkatan ekspor dapat segera dilakukan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >