Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Gaya Hidup

Masyarakat Tanpa Uang

2018-06-04

Anda punya dompet sekarang? Kalau punya, apa saja yang ada di dalam dompet Anda? Uang, kartu identitas, kartu kredit. Jawaban anda semua hampir sama seperti ini. Mungkin ada juga Anda yang menjawab tidak punya dompet. Iya, baru-baru ini rupanya ada banyak juga yang tidak punya dompet, lebih tepatnya tidak punya uang tunai.


Selain uang tunai, banyak sarana pembayaran di zaman sekarang. Misalnya, kartu kredit, sarana ini sudah lama dipakai untuk salah satu alat pembayaran yang penting. Setelah ponsel pintar hadir, pembayaran dengan aplikasi ponsel pun laris digunakan, khususnya kalangan usia muda.


Keadaan seperti ini sekarang disebut istilah Cashless society atau 'masyarakat tanpa uang'. Cashless society ini muncul karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Lebih tepatnya Fintech, sebuah istilah yang disingkat dari kata 'financial' dan 'technology', di mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan.


Teknologi terbaru dan canggih ini mengembangkan sarana yang mampu menggantikan uang tunai.


Beberapa saat yang lalu pendapat yang berbunyi 'Cash is king' semakin kuat. Istilah ini mengibaratkan 'uang tunai paling penting di antara aset apa pun'. Namun, saat ini uang tunai menjadi benda yang merepotkan, tidak mau dibawa orang, hingga mulai menghilang.


Bank Sentral Korea sendiri mendorong terciptanya 'masyarakat tanpa uang'. Pasar tradisional dan pedagang kaki lima pun menyediakan alat pembayaran kartu kredit. Walaupun sama sekali tidak mempunyai uang tunai, tidak jadi masalah kita makan dan minum serta berbelanja.


'Cash only' tidak bisa berlaku saat ini. Ada beberapa toko yang hanya menerima pembayaran dengan kartu kredit atau pembayaran pintar dengan aplikasi ponsel saja. Kebanyakan toko sepeti ini merupakan toko tanpa penjual atau pelayannya.


Starbuck kini mengelola 3 toko cabang tanpa uang tunai di Seoul dan sekitarnya. Di pintu masuk dan kasa tertulis 'Cashless Society' bermakna 'masyarakat tanpa uang tuanai' dan 'Harap digunakan sarana pembayaran, bukan uang tunai'. Tamu yang mau membayar dengan uang tunai dianjrkan untuk pergi ke toko Starbuck lain oleh pelayannya.


Keadaan seperti ini membuat orang jarang menggunakan mesin ATM. Dulu kita sering menunggu lama di ATM untuk menarik uang tunai. Tapi, saat ini tidak banyak lagi orang menggunakannya, malah jumlah mesin ATM ini pun semakin berkurang.


Menurut para pakar, masyarakat tanpa uang tunai ini merupakan tren di seluruh dunia. Setiap negara menyediakan kebijakan untuk mengurangi penggunaan uang tunai untuk mengatifkan nilai ekonomi.


Namun, mereka juga mengingtkan bahwa sarana pembayaran bukan uang tunai ini membuat konsumen dengan perekonomian lemah semakin memikirkan ekonomi dan berbelanja tanpa rencana karena kemudahan dalam pembayarannya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >