ⓒ Getty Images Bank

Saat ini ada satu tren baru untuk beristirahat sambil menikmati kesepian di tempat umum.

Tren itu disebut dengan istilah 'Kaum Lounging'. Istilah ini berasal dari kata 'lounge' bermakna, 'tempat istirahat' atau 'bersantai'. Kata ini sering dipakai untuk tempat istirahat bagi penumpang pesawat di bandara sebelum mereka naik pesawat.

Jadi, kaum lounging ini menunjukkan mereka yang beristirahat sendiri di tempat ramai seperti kafe, bioskop, taman, dan sebagainya.

Cara beristirahat bagi kaum lounging ini berbeda dengan cara istirahat yang dilakukan orang di rumah. Kaum lounging ini cenderung beristirahat di tempat umum yang ramai dengan banyak orang.

Mengapa mereka memilih tempat ramai sebagai tempat istirahat?

Menurut pakar, rumah adalah tempat pribadi sehingga terlalu membosankan dna terpencil. Sedangkan kantor adalah tempat kerja yang tidak bisa digunakan menjadi tempat istirahat.

Namun, tempat umum seperti kafe, bioskop, dan taman dapat menjadi sebuah ruangan yang digunakan untuk menikmati kesepian dalam keramaian. Mereka dapat menikmati kesepian di antara banyak orang yang tidak kenal.

Meningkatnya kaum lounging ini berpengaruh pada etika di tempat umum. Perbuatan yang tidak mempedulikan orang lain tentu mengganggu orang yang ingin beristirahat dan menikmati kesepiannya.

Misalnya, cahaya dari ponsel yang dibuka dalam bioskop, berbicara keras di tempat umum, menelepon dengan suara keras di kafe, membawa anjing tanpa pengikat di taman, dan sebagainya.

Hal seperti itu harus dihindari, bukan saja untuk kaum lounging tapi sebagai etika dasardi tempat umum.

Setelah terjadi peningkatan pada jumlah orang yang tinggal sendirian, tren kaum lounging juga ikut meningkat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kesepian sadalah hal lumrah yang dialami masyarakat modern Korea.

Jika tren ini dapat diterima masyarakat dengan baik sebagai fenomena budaya baru, hal ini akan memberi pengaruh pada masyarakat yang membutuhkan waktu untuk beristirahat.