Setiap Sabtu siang, sebuah spanduk digantungkan di alun-alun stasiun Seoul, dengan berbunyi ‘Kami akan menjadi pohon yang indah’. Sebanyak 10 pemuda-pemudi menyediakan makanan.

Mereka memberikan makan malam untuk orang-orang tunawisma di sekitar stasiun kereta api Seoul. Mereka adalah anggota kelompok sukarelawan yang disebut ‘Uniseed’, yang berari benih unifikasi. Ketua kelompok Oem Esther adalah seorang pelarian dari Korea Utara. Dia mulai melakukan kegiatan sukarela untuk membagi makanan kepada tunawisma pada bulan Juli 2014 bersama dengan tiga sahabatnya, yang juga semuanya kabur dari Korea Utara. Sekarang sekitar 50 orang, termasuk warga Korea Selatan, bergabung dalam pekerjaan sukarela itu.

Ada sejumlah kelompok yang dibuat oleh pengungsi Korea Utara di sini, namun kelompok ini dinilai tinggi mengabdikan diri bagi penyandang cacat atau tetangga yang membutuhkan bantuan, dan juga berkontribusi dalam mengubah prasangka bahwa pembelot Korea Utara hanya menerima bantuan. Bahkan kelompok itu juga dinilai mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya kerukunan antar Korea. Ditengah bergabung dalam kegiatan kelompok, para anggota juga membesarkan impian mereka dan harapan bagi terwujudnya unifikasi Korea. Kita berharap lebih banyak kelompok seperti Uniseed yang akan dibuat di perguruan tinggi seluruh penjuru negeri, jadi pemuda pemudi yang akan hidup di satu Korea ke depan dapat mencapai unifikasi dalam pikiran mereka lebih awal.