Seorang perawat bernama Jeon Jeong-hee Jeon merawat kesehatan para pelarian dari Korea Utara selama 17 tahun terakhir sejak Hanawon di buka di tahun 1999. Masuk sekolah dan mencari tempat kerja adalah perhatian utama dari pembelot Korea Utara. Namun bagi perawat Jeon, lebih mendesak dan lebih penting untuk merawat kesehatan mereka karena sebagian pelarian tidak pernah menerima perawatan medis yang layak di Korea Utara.
Pada tahap awal, Jeon menjalani program relawan karena dokter belum ada di pusat bantuan itu. Pada tahun 2004, Klinik Hana secara resmi dibuka dengan dokter penyakit dalam, dokter gigi dan dokter pengobatan Timur. Berkat upaya Jeon, bagian psikiatri dan kebidanan kemudian dibuka secara bertahap, maka para pelatih di Hanawon dapat menerima pemeriksaan fisik yang lebih presisi dan perawatan. Memang benar, anggota staf medis, termasuk perawat Jeon telah menjadi pendukung besar bagi pasien Korea Utara. Upaya dan dedikasi Jeon membuat dirinya dianugrahi Florence Nightingale Medal dari Palang Merah Internasional di tahun 2005. Medali itu dianggap sebagai penghargaan tertinggi di dunia perawat. Bagi pasien Korea Utara, Jeon memang lebih dari sekedar seorang perawat.
Berkat upayanya, para pembelot dapat menerima perawatan medis di sekitar 50 rumah sakit di seluruh penjuru negeri setelah mereka merampungkan kurikulum latihan di Hanawon. Dia berencana akan menggunakan pengalaman sendiri untuk membantu para pendatang baru dari Korea Utara dapat bermukim dengan sukses di Korea Selatan.