Sebuah toko kue beras di wilayah Mapogu, Seoul dijalani oleh Kim Ji-hyun yang melarikan diri dari Korea Utara pada tahun 1999. Toko kue beras itu diberi nama, ‘Lokakarya kue beras rejeki Chongjin’. Kata Chongjin diambil dari nama kampung halamannya di Korea utara.
‘Lokakarya Kue Beras Rejeki Chongjin’ menjual kue-kue beras tradisional Korea Utara. Kim Ji-hyun mengatakan dirinya membuat kue beras hanya dengan cara yang digunakan ibunya di Korea Utara. Beberapa kue beras Korea Utara memiliki nama yang sama dengan kue beras di Korea Selatan, akan tetapi dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda. Sementara itu ada kue beras yang sama, tapi dikenal dengan nama yang berbeda di di kedua negara. Sebagian pelanggan di toko kue beras Kim adalah pelarian dari Korea Utara yang mencicipi makanan khas kampung halaman mereka. Namun saat ini, juga adanya banyak pelanggan yang suka kue beras asal Korea Utara.
Masa liburan seperti ini justru membuatnya paling merindukan kampung halaman dan merasa kesepian karena tidak memiliki keluarga di Korea Selatan. Saat membuat kue beras untuk hari raya, rasa rindu Kim Ji-hyun atas kampung halamannya lebih kuat daripada orang lain. Dia menghibur hatinya sembari bermimpi untuk memperkenalkan kue beras Korea Selatan di Korea Utara pada suatu hari, seperti halnya dia perkenalkan kue beras tradisional Korea Utara di sini.
Keluarga terpisah antar Korea diharapkan akan dapat berkumpul bersama untuk berbagi cinta kasih mereka dan kue beras di hari raya baik Seolnal maupun Chuseok.