Pria ini adalah Park Yeong-cheol, seorang pekerja sosial di Yayasan Wooyang, sebuah LSM lokal. Dia merupakan pelarian dari Korea Utara yang masuk ke Korea Selatan pada tahun 2001. Park berusia 20 tahun saat dirinya datang di Korea Selatan. Setelah berupaya sekuat tenaga untuk beradaptasi dalam lingkungan yang tidak akrab dan merawat adik laki-lakinya, dia masuk ke SMA dengan agak lambat, dan belajar bersama sahabat yang lebih muda. Setelah lulus, dia melanjutkan studinya ke jurusan kesejahteraan sosial di sebuah perguruan tinggi.

Park mulai bekerja di organisasi ini untuk merealisasikan impiannya sebagai pekerja sosial. Di sini, dia membuat berbagai program untuk para pembelot Korea Utara. Ketika dia baru pertama kali datang ke sini, dia pun tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depan. Kini dia sudah memahami perasaan seperti itu, dan untuk itu dia berupaya membuat program-program yang dibutuhkan dan berguna bagi pendatang baru dari Korea Utara, untuk terus berkomunikasi dengan mereka.

Namun kegiatan-kegiatan sosial Park tidaklah hanya terbatas pada pembelot Korea Utara. Dia juga bekerja untuk penduduk Korea Selatan, seperti membantu dan mengunjungi lansia yang hidup sendiri. Delapan tahun sudah berlalu sejak Park bekerja sebagai pekerja sosial. Saat ini, dia sangat tertarik pada program mentoring yang dirancang untuk orang yang mengalami kesepian. Setelah Korea bersatu, dia berkeinginan untuk pulang kembali ke kampung halamannya di Korea Utara dan menyediakan program kesejahteraan yang akan bermanfaat bagi setiap penduduk.