Petinju wanita Choi Hyun-mi berhasil mempertahankan gelar juara tinju kelas bulu super wanita Asosiasi Tinju Dunia (WBA) sebanyak 4 kali, dengan menang melawan juara Asia dari Jepang. Choi merupakan satu-satunya petinju Korea Selatan yang meraih gelar juara WBA. Dengan kemenangan hari itu, petinju yang tak terkalahkan itu mencatat 12 kemenangan dan satu hasil imbang. Choi secara nyata, adalah seorang pelarian dari Korea UItara.

Menyusul masuk ke SMA pendidikan olahraga, dia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dalam kompetisi tinju amatir, dan merebut sabuk juara tinju kelas bulu wanita dari WBA di tahun 2008, 4 tahun setelah dia masuk ke Korea Selatan. Choi berusia 18 tahun menjadi juara dunia termuda. Semua hal nampaknya berjalan baik, tapi dia mendadak mengembalikan gelarnya untuk mengambil tantangan baru, dengan menaikkan kelasnya menjadi bulu super. Pada tgl.15 Agustus, tepat hari kemerdekaan di tahun 2013, Choi berhasil merebut gelar juara tinju kelas bulu super wanita WBA, dengan mengalahkan pesaingnya dari Jepang. Dia menjadi legenda yang memegang juara 2 kelas tinju yang berbeda. Dia mulai menerima berbagai pinangan dari AS dan Jepang. Tapi dia menolaknya karena tawaran itu dilandasi pada asumsi bahwa dia akan menaturalisasi kewarganegaraannya menjadi warga negara lain. Untuk atlet yang berasal dari Korea Utara, yang telah memakai bendera Korea Selatan dan Korea Utara di dadanya, kewarganegaraannya adalah sesuatu yang tidak bisa diperdagangkan dengan uang.

Choi mengambil jurusan sains olahraga di perguruan tinggi. Kini dia terus belajar untuk memperoleh gelar master di pendidikan fisik sosial dengan harapan dapat mengajar siswa sebagai petinju wanita generasi pertama. Dia juga memiliki impian untuk melatih pelajar dan petinju di Korea Utara pasca unifikasi.