Di depan gerbang utama Istana Changdeokgug, yaitu Donhwamun di Seoul, sebuah rumah tradisional Korea yang indah dibangun. Itulah Aula Teater Tradisional Donhwamun Seoul. Pintu masuk Aula Teater Tradisional Donhwamun Seoul terbuka ke arah Gerbang Donhwamun, dan jika kita memasuki bagian dalamnya, halaman berumput yang luas menyambut kita. Itulah ruang yang langsung menunjukkan ciri khas rumah tradisional Korea, Hanok. Nama halaman berumput itu adalah 'Gukak Madang' yang berarti halaman untuk pementasan tradisional Korea. Di sana, pementasan selalu dapat dilaksanakan.



Jarak antara pemain dan penonton hanya 2 atau 3 meter saja. Tanpa pengeras suara atau mikropon, para penonton bisa merasakan getaran alat musik gesek Ajaeng. Pementasan yang disajikan di ruang yang memiliki 140 buah tempat duduk terasa seperti pesta di rumah dari sarjana Seonbi di masa lalu. Tempat pementasan khusus yang menggunakan efek musik alamiah agar bunyi alat musik bisa disampaikan kepada para penonton.... Karenanya, para pemain harus menyampaikan keterharuan musik dengan keterampilan diri sendiri. Memang, hal itu terasa membebani para pemain, namun para musisi juga sangat menyukai panggung itu. Ada seseorang yang merasa senang dengan penampilan baik para penonton maupun para pemain yang merasa puas atas tempat pementasan ini. Dia tiada lain adalah direktur kesenian pertama Aula Teater Tradisional Donhwamun Seoul, Kim Jeong-seung. Tugas untuk mengelola Aula Teater Tradisional Donhwamun Seoul yang sangat cocok bagi pementasan musik tradisional diberikan kepada Kim.

Nah, mari kita temui direktur kesenian pertama Aula Teater Tradisional Donhwamun Seoul melalui acara Sumber Inspirasi Budaya.