Sebuah video dipertunjukkan seiring dengan musik yang menghanyutkan hati, dan kemudian sebuah syair dari penyair Jang Jin-seong yang melarikan diri dari Korea Utara, berjudul 'Menjual Putriku Dengan 100 Won' disajikan. Kegiatan yang mementaskan kehidupan penari Korea Utara yang kesulitan oleh penari Choi Ji-yeon adalah salah satu pementasan 'Festival Tari Agung Changmu' untuk memperingati genap 40 tahun tarian kreatif Badan Penelitian Tarian Kreatif yang disebut sebagai 'Changmuhoei.'



Changmuhoei adalah kelompok tarian yang bersejarah paling panjang di Korea Selatan dan mereka meneliti tarian kreatif berdasarkan tarian tradisional. Dengan rasa bangga diri karena telah menjaga tarian kreatif selama 40 tahun dan keinginan untuk mempertunjukkan tarian Korea Selatan yang dikembangkan oleh Changmuhoei selama 40 tahun, Changmuhoei menyelenggarakan 'Festival Tari Agung Changmu.'

Kim Mae-ja dijuluki sebagai ibu besar tarian kreatif Korea Selatan di dunia tarian Korea Selatan. Pada tahun 1970-an, dia tampil di panggung tanpa mengenakan kaus kaki tradisional Korea, serta dia menjadi model orang Asia pertama bagi halaman utama 'Dance Magazine' yang merupakan majalah tari terbaik di AS. Sebelum hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Rusia terjalin, dia telah tampil di gedung teater Marinski, Saint Petersburg Rusia. Dia juga telah pernah mendapat undangan dari Maison de la Danse di Lyon, Prancis pada tahun 2006 untuk pertama kali bagi orang Korea. Pada tahun 2011 lalu, juga ada simposium yang membicarakan penari Kim Mae-ja secara insentif di Universitas Kesenian dan Desain Kyoto, Jepang. Walaupun dia telah berusia lebih 70 tahun, dia tetap bersemangat tinggi di dunia tarian Korea Selatan. Bagaimana dia bisa menjadi penari? Nah, mari kita temui Kim Mae-ja melalui acara Sumber Inspirasi Budaya.