Korea Selatan telah menetapkan empat minggu ke depan mulai hari Senin (07/12/20) sebagai periode pencegahan penyakit khusus akhir tahun untuk mengekang penyebaran COVID-19 lebih lanjut.
 
Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional Korea Selatan pada hari Jumat (04/12/20) mengumumkan hal tersebut saat tengah menerangkan langkah-langkah terperinci yang akan berlangsung hingga tanggal 3 Januari.
 
Langkah-langkah itu diambil di tengah gelombang ketiga COVID-19 di Korea Selatan, dengan kasus harian yang dilaporkan pada hari Jumat ini melonjak lebih dari 600 kasus.
 
Pihak berwenang meminta masyarakat untuk menghindari acara dan pertemuan akhir tahun sebisa mungkin dan mengimbau acara keagamaan agar diadakan secara virtual.
 
Sementara itu, Menteri Pendidikan Korea Selatan, Yoo Eun-hae mengatakan persiapan telah dilakukan untuk mengakomodasi pelamar universitas yang tengah melakukan karantina mandiri saat mereka menjalani proses penerimaan di ratusan tempat yang terpisah di seluruh negeri.
 
Pada konferensi pers pada hari Jumat, Menteri Yoo mengatakan 348 lokasi ujian akan cukup untuk menampung semua orang yang tengah melakukan karantina.
 
Sekitar 210 ribu pelamar diharapkan akan mengikuti berbagai tes yang dilakukan oleh universitas pada akhir pekan ini, disusul 190 ribu lainnya pada pekan depan.
 
Menteri Yoo mengatakan bahwa akses masuk ke semua lokasi tes dilarang, kecuali untuk peserta tes, sementara mahasiswa dan staf universitas yang mengalami gejala dilarang untuk datang ke kampus.
 
Inspeksi khusus di antara pemerintah daerah, puskesmas, dan universitas akan berlanjut hingga tanggal 22 Desember.