Bank Sentral Korea (BOK) mengumumkan jumlah utang rumah tangga Korea Selatan sebesar 1.805, 9 triliun won per akhir bulan Juni 2021.
Jumlah itu meningkat sebanyak 41,2 triliun won dibandingkan kuartal pertama tahun ini dan merupakan yang terbanyak dari jumlah di kuartal kedua tahun-tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan setahun lalu, utang rumah tangga Korea Selatan meningkat sebanyak 168,6 triliun won atau lebih dari 10 persen.
Otoritas keuangan sebelumnya mengumumkan perkiraan peningkatan utang rumah tangga tahun ini sebesar 5-6 persen, tapi angka hingga semester pertama tersebut telah melampaui perkiraan.
Terutama, pinjaman kredit rumah tangga mencatatkan yang terbanyak, dengan peningkatan sebanyak 84 triliun won dibandingkan setahun lalu.
Namun, jumlah pinjaman hipotek rumah sedikit menurun dibandingkan kuartal pertama.
Untuk mengurangi peningkatan pinjaman yang drastis, otoritas keuangan telah melakukan pengontrolan.
Bank Nonghyup telah menghentikan pemberian pinjaman hipotek rumah dan sewa rumah hingga bulan November mendatang mulai hari Selasa (24/08) ini.
Sementara itu, perhatian besar tertuju pada kenaikan suku bunga acuan yang merupakan salah satu kunci untuk menekan tingkat utang rumah tangga.
Dewan Kebijakan Moneter BOK akan menetapkan suku bunga acuan dalam rapat untuk arah kebijakan moneter pada hari Kamis (26/08).