Komite Pengelola Peluncuran Kendaraan Peluncur Satelit Korea Dua, Nuri, mengumumkan bahwa kendaraan peluncur roket yang pertama dikembangkan di dalam negeri tersebut akan diluncurkan pada hari Kamis (21/10) pukul 17.00, lebih lambat 1 jam dari rencana semula.

Komite tersebut menerangkan bahwa jadwal peluncuran roket Nuri dapat diubah jika angin di ketinggian 10 kilimeter lebih kuat daripada daya tahan roket Nuri.

Ditambahkannya, jika terjadi hal yang tidak biasa dalam proses peluncuran, maka peluncuran akan terhenti secara otomatis.

Mengenai penundaan peluncuran selama satu jam, pihak komite memberitahukan bahwa dibutuhkan lebih dari satu jam untuk memeriksa katup sub-sistem.

Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI) menerangkan bahwa para petugasnya telah melakukan pemeriksaan lapangan terkait masalah pada sub-sistem, namun tidak menemukan masalah di kendaraan peluncur.

Mulai pukul 14.22 bahan bakar telah diisi dan kemudian pengisian oksidator dimulai pada pukul 15.00.

Saat pengisian itu selesai, peralatan untuk mendirikan roket Nuri dapat dilepaskan.

Sepuluh menit sebelum peluncuran, hitung mundur dimulai menggunakan komputer, lalu peluncuran dimulai secara otomatis.

Roket Nuri yang diluncurkan akan terbang ke target orbit setinggi 700 kilometer dari tanah selama 16 menit 7 detik.

Empat puluh lima menit setelah diluncurkan, keberhasilan masuknya roket Nuri ke orbit bumi dapat diketahui melalui analisis lintasannya.

Jika diluncurkan dengan sukses, maka Korea Selatan akan menjadi negara ketujuh di dunia yang secara mandiri meluncurkan satelit ke orbit dari tanahnya sendiri.

Nuri adalah sebuah roket 3 tahap yang akan menempatkan satelit contoh (dummy) seberat 1,5 ton ke orbit rendah bumi di sekitar 600 hingga 800 kilometer.

Demi peluncuran yang aman, akses darat sejauh 3 kilometer dari pusat tersebut telah dilarang sejak pagi ini dan jalan laut dan udara di sekitar Naro Space Center  pun akan ditutup sebelum dua jam sebelum peluncuran.