Solidaritas Kargo di bawah Serikat Pekerja Demokrat Korea di seluruh negeri menjalani hari kedua aksi mogok kerja pada Jumat (26/11).
Sebab itu, terdapat gangguan di sebagian kegiatan logistik, terutama logistik untuk semen merupakan bidang yang paling terpengaruh, di mana hanya 15-20 persen saja yang dapat diangkut.
Jumlah anggota Solidaritas Kargo mencapai 22 ribu orang dan pihak polisi memperhitungkan sekitar 5 ribu orang ikut melakukan aksi mogok kerja tersebut, sedangkan pihak serikat buruh itu mengatakan sekitar 20 ribu orang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Permintaan utama dari serikat tersebut adalah penghapusan sistem peniadaan secara otomatis untuk peraturan sistem tarif aman, sehingga tarif yang memadai dapat terjamin.
Solidaritas Kargo tetap melarang keluar masuk truk kargo di 16 unit pangkalan logistik di seluruh negeri, di mana aksi mogok kerja diumumkan pada Kamis (15/11).
Sejumlah anggota Solidaritas Kargo di seluruh negeri berencana melakukan demonstrasi untuk mengecam pemerintah dan partai berkuasa di Yeouido, Seoul, pada Sabtu (27/11).
Pemerintah Seoul dan polisi telah mengumumkan pihak serikat buruh dilarang berkumpul dan pihak serikat menanggapi dengan meminta pengadilan untuk membatalkan pelarangan itu.