PT. Garuda Indonesia Tbk. yang tengah menghadapi krisis kebangkrutan mulai melakukan restrukturisasi.

Sejumlah media lokal Indonesia memberitakan bahwa maskapai milik negara Indonesia itu sedang bernegosiasi dengan sekitar 800 kreditor untuk mengatur hutang sebanyak 9,78 miliar dolar AS.

Pada awal November ini, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Garuda Indonesia secara teknis telah berada dalam kondisi bangkrut.

Pemerintah Indonesia telah mengizinkan rencana penyuntikan dana sebanyak 8,5 triliun rupiah secara bertahap untuk Garuda Indonesia yang terdampak COVID-19 pada tahun lalu, tetapi menghentikan suntkan dana tersebut setelah memberikan dana sebesar satu triliun rupiah pada awal tahun ini.

Mengutip para pakar bisnis di bidang penerbangan, media-media Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah tidak memberikan bantuan keuangan kepada Garuda Indonesia akibat kesulitan keuangan yang telah beberapa kali terjadi dan tidak dapat menjamin hal serupa tidak akan terulang kembali dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.   

Jika restrukturisasi hutang berhasil dijalankan sesuai rencana restrukturisasi yang diajukan ke pengadilan dan kreditor, maka hutang Garuda Indonesia diperkirakan akan dikurangi menjadi 3,69 miliar dolar AS.